Saya adalah salah satu mahasiswa Asistensi Mengajar dari Universitas Negeri Malang angkatan 2022. Pada 2024 ini saya menjalani program asistensi mengajar (AM) di semester 5 perkuliahan. Saya berstatus sebagai mahasiswa aktif progam studi pendidikan sejarah. Saya terjun pada program AM ini bersama 18 mahasiswa di satu sekolah yang sama. Sekolah yang kami tuju adalah SMKN 10 Malang yang bertempat di Tlogowaru, Kota Malang. Dari 18 mahasiswa tersebut, 6 diantaranya adalah mahasiswa pendidikan sejarah.
  Saya bertempat tinggal di Bululawang dan itu merupakan nilai plus bagi saya karena ditempatkan di sekolah yang dekat yakni  SMKN 10 Malang. Selain itu, kami juga melakukan observasi terhadap sekolah sebelum tanggal awal asistensi mengajar. Dilihat dari letak geografisnya, SMKN 10 Malang merupakan sekolah negeri di kawasan kota yang dekat dengan kabupaten. Otomatis banyak sekali peserta didik dari kabupaten Malang yang terdaftar di SMK ini, bahkan bisa dibilang mendominasi daripada peserta didik dari kawasan kota.
  Pada hari pertama kami melakukan asistensi mengajar di SMKN 10 Malang, saya dan teman-teman mahasiswa sejarah mendapatkan bimbingan dari 2 guru pamong. Karena jumlah mahasiswa AM pendidikan sejarah ada 6 orang, jadi kami membaginya menjadi 3 orang per-guru pamong. Minggu-minggu pertama kami hanya menjalankan kegiatan pembelajaran biasa dan cukup menarik, karena peserta didik disana memiliki karakteristik yang beragam. Akan tetapi semua hal menarik di sekolah ini terjadi pada bulan September.
  Pada bulan tersebut, terdapat sebuah program sekolah yang menarik bagi saya yakni Program P5. Program tentang penguatan profil pelajar Pancasila yang dikembangkan di SMK Negeri 10 Malang. Jujur awal-awal ketika koordinasi dengan program ini saya sedikit bingung dengan mekanisme dan sistematika program tersebut. Akan tetapi setelah mengikuti beberapa koordinasi dengan guru-guru SMK Negeri 10 Malang, saya mulai paham dengan sistematika program ini. Jadi, P5 dilaksanakan selama 3 hari dalam 2 minggu. Hari pertama terjadi pada  selasa tanggal 10 september 2024, hari kedua pada kamis 12 september 2024, dan hari ketiga pada selasa 17 september 2024. Pada saat itu, kami mahasiswa Asistensi Mengajar dipilih untuk membimbing kelas XI.
  Kegiatan P5 di SMK Negeri 10 Malang sangat menyenangkan. Pada hari pertama, peserta didik diberi tema tentang Bullying. Acara dimulai dengan senam bersama, penyampaian materi Bullying, dan dilanjutkan dengan membuat projek. Projek yang dibuat adalah video iklan pendek untuk 5 orang, kliping untuk 3 orang, dan poster untuk 1 orang. Kebetulan saya mengajar kelas XI TKR 1 dan peserta didik disana sangatlah asyik. Dari ketiga projek tersebut, semua ada di kelas XI TKR I. Pada hari pertama saya menjadi pembimbing, saya melakukan pengenalan (orientasi) kepada kelas XI TKR I dan disambut dengan hangat oleh mereka. Peserta didik XI TKR I juga melakukan tugas dengan baik di hari pertama. Banyak sekali projek mereka yang hampir selesai dan mereka menjalaninya dengan tertib. Dan lebih gilanya lagi, saya ditunjuk menjadi MC di acara ini oleh koordinator.
  Hari kedua berlangsung, tema yang didapat peserta didik adalah hidup sehat. Jadi pada hari kedua ini, acara pertama yang dilakukan peserta didik adalah dholat dhuha bersama, tujuannya agar sehat kembali rohaninya. Dilanjutkan dengan senam agar sehat jasmaninya, dilanjutkan dengan penyampaian materi tentang hidup sehat lalu ice breaking berupa nyanyi bersama, dan diakhiri dengan makan bekal sehat bersama. Setelah itu peserta didik diatur untuk ke kelas dan melanjutkan projek mereka. Pada hari kedua ini, saya melakukan penampilan bagi peserta didik yakni presentasi karya mereka didalam kelas. Tiga karya terbaik akan ditampilkan di hari ketiga kegiatan P5.
  Hari ketiga pun tiba, peserta didik mulai menjalani hari terakhir P5. Pada hari itu, acara dibuka dengan sholat dhuha bersama, dilanjut dengan senam bersama dan sampai di acara inti yakni presentasi kelompok dari masing-masing kelas. Di kelas saya yakni XI TKR 1, saya memilih satu kelompok yang membuat proyek video anti Bullying. Saya memiliki kelompok Roman untuk presentasi dan semua itu berjalan pecah. Kelompok Roman mendapatkan apresiasi dari peserta didik kelas lainnya karena video mereka yang membuat tawa peserta didik dimana-mana. Pecah suasana saat itu membuat saya sebagai pembimbing kelas mereka sangat bangga dengan karya mereka. Bahkan, sampai kegiatan P5 ini selesai, saya masih dekat dengan peserta didik saya dari XI TKR I. Saya tidak pernah mengajar sejarah di kelas mereka karena saya hanya mengajar di kelas TKJ dan TSm. Akan tetapi, kedekatan saya dengan kelas XI TKR I tidak kalah jika dibandingkan dengan kelas TKJ atau TSM yang saya ajar setiap minggunya. Hal tersebut membuat pengalaman kegiatan P5 pertama saya sangat berkesan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI