Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi Nomor 279: Antar Maya dan Realita

29 November 2020   16:34 Diperbarui: 29 November 2020   16:35 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://airrecognition.com/

Kasidi 279  Antar Maya dan Realita

Di Zhuhai, Tiongkok, saat ini sedang berlangsung pameran dirgantara. Mulai dari capung, emprit, bangau, elang, rajawali sampai naga, ramai-ramai memperagakan kemampuan untuk mengangkut, mengintai, menyergap, menyerbu, menggempur, menghancurkan sampai dengan memusnahkan, dan hebatnya campur tangan manusia secara langsung tatkala terbang semakin berkurang.

Otak pintar digital virtual perlahan tetapi pasti mulai menggantikan peran langsung otak manusia, dan tingkat percepatan penggantian ini akan semakin melesat beberapa tahun ke depan. 

Semua yang dulu hanya diimajinasikan melalui 'fiksi ilmiah' sekarang menjadi konsumsi anak-anak sehari-hari. Sehingga jangan heran jika perang di masa depan - ini jika masih sempat terjadi perang - bukan lagi antar raga dan senjata tetapi antar maya dan realita.

Sementara di sini, di tempat kita ini, banyak orang sibuk dengan kebodohan dan kepicikannya sendiri sambil membawa-nama Tuhan untuk dijadikan tirai kamuflase. 

Kasidi yang sebenarnya tidak paham ilmu pengetahuan dan teknologi hanya bisa merasakan bahwa keduanya maju pesat sedangkan yang berkaitan dengan iman dan keyakinan sepertinya hanya jalan di tempat. 

Sialnya lagi karunia kerendahan dan kemurahan hati yang dimaksudkan untuk tetap memurnikan pikiran ketika kemajuan gagal dicapai, eh malah disingkirkan dan hendak dihilangkan. Akibatnya? Tengok saja gosip tentang 4 November 2016 di Jakarta.

Cakrawala wawasan keberagaman dan toleransi hendaknya membentang tanpa batas karena hanya dengan begitu segala kedunguan dan kepicikan perlahan menghilang diganti oleh gairah memacu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kesejahteraan manusia dan peradabannya. Kasidi no. 279 - - tbs-03112016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun