Mohon tunggu...
Tri Budhi Sastrio
Tri Budhi Sastrio Mohon Tunggu... Administrasi - Scriptores ad Deum glorificamus

SENANTIASA CUMA-CUMA LAKSANA KARUNIA BAPA

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kasidi nomor 518 - Hamparan Jubah dan Lambaian Ranting Berdaun

17 April 2019   09:53 Diperbarui: 17 April 2019   10:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kasidi no. 518     Hamparan Jubah dan Lambaian Ranting Berdaun

Mengenang saat Tuhan memutuskan kembali ke kota yang akan membunuhNya. Menunggang keledai muda, yang kemudian oleh seorang penyair diabadikan dalam sebuah puisi, Tuhan disambut meriah oleh muridNya dengan hamparan jubah dan lambaian ranting berdaun.

Hosana teriak mereka berulang-ulang dengan suara nyaring dan gembira. Ketika orang Farisi meminta Tuhan menegur mereka, Tuhan menjawab kalau mereka diam maka batu-batu yang akan bersorak sorai menyambut Dia.

Tuhan memang harus disambut dengan meriah sebagaimana layaknya raja, bukan karena Dia memang Raja, melainkan karena perjalanan memasuki Yerusalem menunjukkan ketaatan total pada Allah. 

Orang-orang yang sangat mencintai Dia, seperti sang bunda, Maria, atau wanita yang terus setia mengikuti Tuhan sejak dibebaskan dari roh jahat dan diampuni dosanya, Maria Magdalena, tentu berharap Tuhan tidak memasuki kota ini karena mereka tahu jika Tuhan masuk maka Dia pasti mati. Hanya saja, seperti yang disiratkan Tuhan sendiri, Aku harus mengikuti kehendak BapaKu, bukan kehendak dunia atau bahkan kehendakKu sendiri, maka Dia memang harus datang lagi ke Yerusalem.   

Tiga atau empat hari kemudian, drama yang dikhawatirkan orang-orang yang mencintai Tuhan benar-benar terjadi. Penduduk kota meneriakkan suara kebencian penuh dendam untuk membunuh Tuhan. Begitulah, lambaian ranting berdaun dan hamparan jubah berubah menjadi teriakan menakutkan yang masih ditambah dengan pengkhianatan dan penyangkalan para murid utama. 

Gentar dan sedih memang sempat menguasai Tuhan walau mungkin cuma sesaat, tetapi dengan demikian perintah dari Allah ditunaikan, penebusan atas dosa manusia diselesaikan, nubuat pada nabi digenapi, dan kesetiaan serta keteladanan sempurna dicontohkan. Kasidi no. 518 -- 087853451949 -- SDA15042019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun