Mohon tunggu...
Triastomo -
Triastomo - Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Solusi paling ringan dan murah bagi rakyat dalam menghadapi hiruk-pikuk dan ketersesatan politik negeri ini adalah: Boikot pemilu! (hargai diri sendiri dengan tidak memberikan suara kepada siapa pun!)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Bila Saja (yang Tabu) Pemilu Tidak Laku

3 Juni 2014   07:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:46 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Sambil masih mengingat Pasal 308 UU No. 8 Tahun 2012, tiba-tiba saja, kalimat judul di atas melintas di kepala saya. Sembari terkekeh sendiri, tak urung timbul pertanyaan menyemburat (begitu saja):

Akibat kemuakan terhadap 'black campaign' (lagi-lagi!) dan oleh karena kecerdasan rakyatnya, apa jadinya, bila dalam pemilu kali ini, angka partisipasi rakyat dalam penggunaan hak pilihnya mendekati '0'% (baca: nol persen)?

Ya, para pemilih yang menggunakan hak coblosnya, paling hanya segelintir orang yang memang benar-benar militan sebagai tim pemenangan dari masing-masing kandidat.

Terbayangkah, seperti apa keadaannya kemudian? Begitu gemparkah  panggung lawak perpolitikan negeri ini?

Terbayangkah, bila negara ini  harus merogoh kocek lebih dalam lagi (kalau tidak ngutang!) untuk menyelenggarakan pemilu ulang?

Bila saja pemilu tidak laku, lalu siapa yang akan disalahkan? Para kandidat? Rakyat? Sistemnya?


Lalu, apa antisipasinya? Kadang, sesuatu hal baru terpikir bila (saja) sesuatu hal itu memang benar-benar terjadi....

Terakhir, apakah kalimat judul dan pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas  juga terpikir oleh Anda? Ataukah terpikir, tapi Anda tidak tertarik menuliskannya di media karena dianggap tabu dalam perpolitikan kita?

Saya tambahkan di sini, siapa bertarung memang harus selalu siap-siap.

Siap menang, siap kalah, siap tidak laku!

Intermezzo!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun