Jember - Hasil Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menunjukkan literasi sains siswa Indonesia masih berada di bawah rata-rata internasional. Menyikapi hal ini, peneliti Universitas Jember mengembangkan instrumen tes literasi sains berbasis kearifan lokal untuk siswa sekolah dasar.
Instrumen tersebut memuat 34 soal pilihan ganda dengan konteks budaya, mulai dari keanekaragaman hayati, praktik tradisional, hingga permainan daerah. Pendekatan ini diharapkan membuat penilaian sains lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Validasi yang melibatkan pakar akademik dan guru sekolah dasar menunjukkan 33 soal dinilai sangat valid, sementara satu soal memerlukan revisi ringan. Uji coba pada 300 siswa kelas IV juga membuktikan instrumen ini memiliki reliabilitas tinggi dengan cakupan kemampuan yang luas.
"Pendekatan ini penting agar pembelajaran sains tidak terkesan abstrak, tetapi berakar pada realitas sehari-hari siswa. Kearifan lokal bisa menjadi pintu masuk untuk memahami konsep yang sulit," ujar salah satu guru peserta validasi.
Instrumen ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains di sekolah dasar sekaligus menanamkan apresiasi terhadap kearifan lokal. Ke depan, peneliti berharap instrumen ini dapat digunakan secara lebih luas di berbagai daerah untuk memperkuat literasi sains siswa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI