Kebudayaan Melayu Sumatera Utara adalah bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia yang kaya. Sejak zaman prasejarah, kebudayaan ini telah berkembang pesat, tercermin dari artefak-artefak yang ditemukan, yang mencerminkan pengetahuan dalam bidang pertanian, perikanan, dan pembuatan alat. Pengaruh dari kebudayaan India, Tionghoa, dan Islam telah memberikan warna yang khas dalam perkembangan kebudayaan Melayu, terutama pada masa Kesultanan Deli di abad ke-17. Suku Melayu, sebagai suku asli dan mayoritas di Sumatera Utara, memegang peranan penting dalam menjaga dan mewarisi kekayaan budaya ini.
Dalam upaya untuk menjaga dan menyebarkan kebudayaan Melayu Sumatera Utara, diluncurkanlah proyek WikiMelayu. Proyek ini bertujuan untuk mendokumentasikan secara audio visual kebudayaan Melayu di Wikimedia Commons dengan lisensi Creative Commons, memungkinkan akses yang lebih luas dan bebas untuk setiap orang. Selain itu, proyek ini juga melibatkan lokakarya Wikipedia bahasa Indonesia dan Wiktionary Lingua Libre yang bertemakan kebudayaan Melayu, khususnya di Sumatera Utara.
Pelaksanaan proyek WikiMelayu tidaklah tanpa kendala. Mulai dari kesulitan dalam mencari sumber literatur yang valid hingga memperoleh izin hak cipta untuk dokumentasi audio visual, semua menjadi tantangan yang harus dihadapi. Penjadwalan dokumentasi juga kompleks, mengingat jadwal yang tidak sinkron antarpihak terlibat dan kondisi cuaca yang tidak menentu. Di samping itu, kendala juga ditemui dalam berkontribusi di Wikipedia Bahasa Indonesia dan Wiktionary Lingua Libre, mulai dari kesulitan teknis hingga masalah akses internet yang tidak stabil.
Dari pengalaman ini, berbagai saran untuk perbaikan juga telah direfleksikan. Mulai dari pembentukan tim dokumentasi yang lebih terstruktur hingga penyusunan ulang pelatihan dengan materi yang lebih komprehensif, semuanya bertujuan untuk membuat proyek WikiMelayu lebih efektif dan produktif di masa mendatang. Dengan demikian, upaya untuk memperkaya dan melestarikan kebudayaan Melayu Sumatera Utara dapat terus berlanjut, mewariskannya kepada generasi mendatang sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas bangsa.
Referensi:
Azhari, Ichwan & Syafri Syaiful.  2009. Jejak dan Kebudayaan Melayu di  Sumatera Utara. Medan: Badan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Propinsi Sumatera Utara.
T. Mirah Sinar. 2011. Teknik Pembelajaran Dasar Tari Melayu: Tari Melayu Tradisional. Medan: Yayasan Kesultanan Serdang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI