Mohon tunggu...
Tri Wintolo Apoko
Tri Wintolo Apoko Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FKIP UHAMKA

Kegiatan sehari-hari mengajar, melakukan bimbingan dan pelatihan-pelatihan di bidang pembelajaran dan teknologi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Alternatif Pembelajaran di Masa "New Normal": Blended Learning

1 Juni 2020   16:16 Diperbarui: 1 Juni 2020   16:19 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Saat ini berita yang berkembang sedang disiapkan masa "new normal" untuk pembelajaran di sekolah atau di kampus. Transisi pergeseran aturan PSBB menuju new normal seakan tidak terhindarkan. Masyarakat perlu mempersiapkan diri, mulai dari orangtua, anak-anaknya, guru/dosen dan penanggungjawab sekolah/kampus, untuk menyongsong new normal dalam pembelajaran di masa pandemi Covid 19. 

Ada sebagian masyarakat, kita katakan orangtua menolak atau tdk mau beresiko anaknya terkena virus corona karena situasi wabah Covid 19 ini belum sepenuhnya pulih (walaupun protokol kesehatan dilakukan secara ketat di sekolah/kampus dan tempat-tempat publik lainnya), sebaliknya kondisi kasus positif terus meningkat.

Namun sebagian masyarakat lainnya bisa jadi menunggu momen bersama-sama kembali setelah lebih dari tiga bulan tidak bertemu dan belajar bersama, tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditentukan.

Menyikapi kondisi di atas, alangkah baiknya kita berpikir lebih bijak dengan melihat sudut pandang pemerintah maupun sudut pandang masyarakat luas termasuk sekolah atau kampus. Adalah untuk mengatasi pembelajaran di new normal ini, model blended learning atau pembelajaran bauran bisa menjadi alternatif untuk diimplementasikan.

Apa itu blended learning? Blended learning itu adalah pembelajaran campuran atau kombinasi antara pembelajaran tatap muka (face-to-face interaction) dengan pembelajaran daring atau online.

Salah satu bentuk blended learning yang bisa digunakan adalah flipped learning classroom, yaitu pembelajaran yang dilakukan di rumah di mana peserta didik membaca dan mempelajari materi ajar termasuk tugas yang diberikan guru/dosennya secara online (asynchronous learning). 

lalu keesokan harinya peserta didik ke sekolah dan belajar bersama peserta didik lainnya berdiskusi, membahas tugas dan berlatih dengan bimbingan guru/dosen. 

Jika melihat kasus atau masalah di atas, jelas bahwa blended learning dapat mengatasi pelaksanaan new normal yang akan diberlakukan di sekolah atau kampus.

Artinya, jika pertunjukan hiburan seperti bioskop dibuat jadwal menonton ganjil genap bagi penonton sesuai NIK KTP yang dimiliki, maka sekolah/kampus menerapkan sehari off dan sehari hadir di kelas. 

Jika Hal ini dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab dan disiplin dengan penyediaan berbagai kebutuhan prokotol kesehatan seperti sabun cair, air yang cukup, disinfectan, masker, alat pengukur suhu serta jarak Kursi disesuaikan dan tidak ada gerombolan peserta didik yang berdiskusi, insyaAllah penyebaran Covid 19 dapat teratasi. Pada akhirnya, di satu sisi pembelajaran dan aktivitas sekolah/kampus berjalan dan di sisi lainnya new normal berjalan sebagaimana mestinya.

Satu lagi yang perlu diperhatikan adalah kesiapan pihak sekolah yang terkait dengan layanan pembelajaran daring saat ini dan ke depan yang lebih baik dan mengasyikan bagi peserta didik sehingga nyaman belajar di rumah dan berdiskusi aktif di kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun