Mohon tunggu...
Trian Ferianto
Trian Ferianto Mohon Tunggu... Auditor - Blogger

Menulis untuk Bahagia. Penikmat buku, kopi, dan kehidupan. Senang hidup nomaden: saat ini sudah tinggal di 7 kota, merapah di 5 negara. Biasanya lari dan bersepeda. Running my blog at pinterim.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Panjat Pinang Memang Harus Dilarang!

24 Agustus 2019   23:42 Diperbarui: 24 Agustus 2019   23:46 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tulisan | Dok. pri

Ya, lomba panjat pinang memang harus dilarang, apalagi kalau bukan karena tidak sesuai dengan budaya orang muslim. Hal ini seperti disampaikan Kepala Bagian Humas Kota Langsa, Aceh M. Husin, "Iya benar, Pak Wali Kota mengimbau sebaiknya itu (panjat pinang) tidak usah ada, karena itu bukan budaya orang muslim."

Memang kaum muslim Indonesia ini kurang belajar sejarah. Para ulama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, dua ormas Islam terbesar Indonesia yang usianya lebih tua daripada Republik ini, juga alpa belaka melihat fenomena yang terjadi di masyarakat ini. Hanya pemerintah daerah Kota Langsa lah satu-satunya yang sadar akan hal ini. Wabil khusus, Bapak Wali Kotanya Pak Toke Seuem.

Anda jangan ketawa dulu, Pak Toke itu memang panggilan akrab beliau. Melalui Instruksi Wali Kota Langsa Nomor 450/2381/2019 tentang Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2019 butir keempat disebutkan seperti ini, "Tidak melaksanakan kegiatan Panjat Pinang disetiap Gampong dikarenakan secara historis merupakan peninggalan Kolonial Belanda dan tidak ada nilai edukasinya."

Sontak saja hal ini menjadi viral. Menjadi semacam tanda-tanda kemunculan zaman pencerahan di Indonesia. Mengakhiri zaman-zaman keterpurukan Indonesia yang selama ini banyak dikeluhkan netizen nyinyir. Dan aktor utamanya adalah Pak Toke itu.

Anda jangan mencari-cari celah dari surat instruksi ini untuk kemudian mengkoreksi harusnya 'Wali Kota' bukan 'Walikota' atau penulisan instruksi butir keempat yang seharusnya 'di setiap' bukan 'disetiap' untuk mendelegitimasi instruksi mulia beliau.


Kita semua harus sadar dan mulai merenungi kesalahan bangsa ini yang baru tersadar di usia 74 tahun, bahwa panjat pinang itu peninggalan Kolonial Belanda tanpa ada nilai edukasinya.

Jika ada yang bilang bahwa lomba panjat pinang mengajarkan gotong royong, kekompakan, kerja keras, dan rasa saling peryaca, maka hal itu adalah cocoklogi belaka. Main game Zuma yang dilakukan oknum ASN di pagi hari itu juga bisa disebut mengajarkan fokus, pemilihan strategi, dan ketangkasan mengelola tantangan. Tapi kan tidak begitu cara mainnya. Kita harus melihat, apa sebenarnya tupoksi utama ASN itu, main Zuma atau memberikan pelayanan masyarakat?

Kalau melihat indikator pemerintahan yang biasa digunakan sebagai parameter beres tidaknya suatu pemerintahan, maka Kota Langsa juga termasuk jajaran yang baik di Provinsi Aceh. Skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM) misalnya, Kota ini berada di tiga tertinggi dari seluruh kota/kabupaten di Aceh yakni dengan skor 75,89 atau termasuk bernilai Tinggi (Sumber: BPS Tahun 2017). Bahkan mengalahkan nilai IPM Provinsi Aceh yang hanya 70,60.

Masih tidak terima? Kita bisa lihat opini keuangan yang dikeluarkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga menyebutkan bahwa Laporan Keuangan yang disusun oleh Pemerintah Kota Langsa meraih status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) secara dramatis enam tahun berturut-turut mulai 2013 hingga yang terbaru 2018. Pak Ahok dan Bu Susi aja gak mampu mencapai prestasi ini di instansinya masing-masing!

Apalagi di era otonomi daerah seperti sekarang ini, Pemerintah Daerah memang berhak mengatur dirinya sendiri, selama tidak melanggar Undang-Undang atau peraturan yang lebih tinggi. 

Emang ada Undang-Undang yang mewajibkan kegiatan panjat pinang dalam setiap perayaan hari kemerdekaan? Bahkan, Enzo Allie yang mau masuk TNI saja tidak ada tes memanjat pinang sebagai indikator kekuatan fisiknya. Adanya cuma tes member khilafah kesetiaan kepada Pancasila dan NKRI.

Kalau untuk urusan ini, Pak Toke (huruf T di depan) jelas juaranya, beliau ini adalah wali kota petahana yang telah memimpin Kota Langsa sejak 2012 dulu hingga sekarang! Artinya kesetiaannya pada Pancasila dan pelayanannya pada NKRI telah terbukti disukai oleh masyarakat. Memang sih dulu beliau pernah menjadi aktivis Gerakan Aceh Merdeka (GAM) mulai 1990 hingga 2005. 

Tapi itu kan dulu, semua orang punya masa lalu. JRX SID dan Nora aja sudah sepakat bahwa masa lalu masing-masing bisa diterima yang penting adalah masa depan bahagia bersama! Kok, Anda netizen yang menginjakkan kaki di Kota Langsa saja nggak pernah jadi ikutan rewel?

Jadi, Beliaulah yang secara de jure boleh menganggap diri mengerti masyarakat kota Langsa daripada jamaah netizen yang hanya nyinyirin pelarangan panjat pinang ini. Bisa jadi beliau melihat banyaknya manfaat dari pelarangan ini, yang tidak diketahui netizen. Netizen edgy yang sebenarnya tidak mau juga ikut lomba lomba panjat pinang karena takut kotor.

Toh hingga kini, belum ada tuh ramai protes dari masyarakat Kota Langsa sendiri yang terkena kebijakan tersebut. Malahan, perangkat pemdanya seperti Pak Husin tadi memberikan klarifikasi penguat instruksi wali kotanya.

Jika masih ngeyel, coba deh buat petisi online. Satu satunya usaha yang bisa dilakukan netizen kalau protes. Nanti dilihat saja seberapa besar yang rewel dan yang fine-fine saja dengan kebijakan ini.

Atau jangan-jangan, saya curiga netizen yang rewel ini hanyalah netizen jomblo twitter yang iri terhadap prestasi paripurna Pak Toke terbaru, Maret 2019 kemarin, yakni seorang pria berumur 50 tahun, berhasil menikahi gadis belia berusia 22 tahun, anak War Raja, mantan petinggi GAM yang sangat disegani di wilayah Lhoknibong, Aceh Timur.

Jadi, masalah Anda hanya takut melamar pujaan hati yang bapaknya galak, kan? Gitu kok nyinyirnya lari ke panjat pinang.

Di mana-mana, kalau mau 'manjat' ya harus berani meminang dulu, Mbloo... Jombloo...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun