Mohon tunggu...
Tria Melinda
Tria Melinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a seventh semester student at Indonesia University of Education majoring in English Literature.

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Efektivitas Pembelajaran Daring terhadap Pemahaman Siswa/i Sekolah Dasar

31 Juli 2021   20:09 Diperbarui: 31 Juli 2021   20:36 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini keadaan masih berbalik 180 derajat. Kehidupan telah berubah, situasi berubah, kebiasaanpun tak sama lagi. Hidup terus berjalan, namun memaksakan diri untuk berjuang lebih keras dari yang sebelumnya. Pandemi COVID-19 sudah menjadi pembincangan yang hangat semenjak satu tahun terakhir ini. Dampak yang sangat signifikan telah terbukti dengan banyaknya perubahan yang terjadi. Bidang pendidikan menjadi salah satu hal yang terkena dampak besarnya. 

Para pelajar yang biasanya bangun pagi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah, bangun. mandi, sarapan lalu berangkat. Bertemu dan bertegur sapa dengan teman-teman menjadi salah satu semangat untuk bersekolah. Bercengkrama dengan guru-guru. Melakukan aktivitas-aktivitas sekolah. Sayangnya, semua hal itu harus tertunda dulu sejak satu tahun yang lalu. Saat ini, para pelajar bangun pagi lalu bersiap-siap untuk sekolah tidak harus keluar dari rumah. Cukup dengan menatap layar gadget setiap paginya dengan mengakses aplikasi seperti Zoom Meeting, Google Meet, WhatsApp, Google Classroom, Edmodo, dan sebagainya.

Mengubah kebiasaan memang tidaklah mudah. Pola belajar yang sudah dibentuk bertahun-tahun harus dipaksakan berubah sementara dalam jangka waktu yang tidak sebentar. Sebagai pelajar, guru, maupun orang tua terpaksa harus menyesuaikan kebiasaan dengan kondisi saat ini. 

Pembelajaran yang biasanya dilakukan dengan metode tatap muka, saat ini berubah menjadi daring. Tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam menghadapi metode pembelajaran jarak jauh atau daring. Ada pelajar yang bisa langsung menyesuaikan dan menangkap pembelajaran dengan mudah meskipun secara daring, adapula yang merasa kesulitan untuk memahami pembelajaran secara daring ini. Hal itu pula yang pernah dirasakan oleh penulis. P

embelajaran jarak jauh semudah pembelajaran secara tatap muka bagi penulis. Media yang kurang efektif, pemahaman yang sulit dipahami, dan juga rasa bosan yang sering muncul. Penulis juga melihat hal ini terjadi pada siswa/i SDN 006 Buahbatu yang mana menjadi tempat penulis untuk melaksanakan KKN Tematik 2021 saat ini. Salah satu hal yang menghambat pembelajaran para siswa/i adalah keterbatasannya kuota yang ada untuk mengakses video conference seperti Zoom Meeting ataupun Google Meet. Oleh karena itu, pembelajaranpun dilaksanakan 80% pada grup WhatsApp yang mana menurut penulis sangat kurang efektif. Kurangnya interaksi secara langsung yang terjadi pada grup WhatsApp akan sangat mempengaruhi pemahaman siswa/i. 

Berbeda dengan pembelajaran yang dilakukan via Zoom atau Google Meet. Para siswa/i bisa secara langsung berinteraksi dengan guru dan masih bisa sedikit merasakan pebelajaran seperti normal dikarenakan ada interaksi tatap mukanya. Selain itu, tingkat kegemaran dan semangat para pelajar yang dilihat penulis selama beberapa kali melakukan pembelajaran via Google Meet sangatlah tinggi. Antusiasme mereka sangat terlihat saat belajar menggunakan Google Meet. Memakai seragam dengan senyum yang lebar, muka yang sumringah, kamera yang selalu di aktifkan, dan semangat yang tinggi pada saat menjawab pertanyaan ibu guru. Berbeda dengan pembelajaran via grup WhatsApp, dirasanya seperti ada sedikit penghalang untuk belajar secara 1-on-1. Namun pastinya hal tersebut tidak mesama ratakan semua pelajar mempunyai kesulitan yang lebih saat pembelajaran secara jarak jauh.

Penulis melihat secara kesulitan yang dihadapi para siswa/i secara langsung. Seperti contoh screenshot percakapan dibawah ini yang memperlihatkan pada saat ada salah satu siswa yang meminta bantuan kepada penulis untuk mengerjakan tugas matematika. 

Penulis membantu adik tersebut via voice note dan tulisan. Gurupun sudah menjelaskan pada grup WhatsApp dengan fitur voice note dan penjelasan via video pembelajaran. Namun, adik tersebut merespon "duh rumit juga ya, Kak" yang secara tidak langsung memperlihatkan  efektivitas metode pengajaran secara tatap muka dan daring sangat berbeda dalam pemahaman siswa/i. 

Adanya ruang gerak yang terbatas dan kebiasaan yang berbeda dengan biasanya membuat beberapa pelajar sedikit kesulitan dalam memahami pelajaran. Biasanya mereka melakukan aktivitas belajar dengan cara tatap muka seperti berinteraksi langsung dengan guru, berdiskusi langsung dengan teman-teman, bisa secara langsung  bertanya pertanyaan, dan melakukan tugas secara berkelompok. 

Maka dari itu, dengan menggunakan Zoom Meeting ataupun Google Meet, seidaknya bisa melakukan interaksi juga secara langsung meskipun melalui layar. Karena pada faktanya, berkomunikasi atau berinteraksi secara langsung atau tatap muka dibandingkan dengan secara virtual bisa menimbulkan pemahaman dan efek yang berbeda. Hal tersebut juga yang dirasakan dalam proses belajar-mengajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun