Mohon tunggu...
Tria nuramanah
Tria nuramanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berbagi Ilmu

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Bahaya Mendisiplinkan Anak dengan Pukulan dan Teriakan

19 Desember 2022   18:52 Diperbarui: 20 Desember 2022   05:35 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

" Mendisiplinkan anak dengan hukuman fisik tidak akan pernah memperbaiki perilaku buruk, dan juga tidak akan membutnya menikmati pelajaran. Sebaliknya, perhatian yang besar harus diberikan agar anak dapat membntuk cara berpikir yang lebih baik, sejak dini hingga kehidupannya di masa depan."  ~ John Locke~

Mendisiplinkan anak sebenarnya lebih sulit di lakukan oleh orang tua daripada oleh anak itu sendiri. kita tidak sedang berbicara memukul atau mencubit anak sebagai hukuman, tetapi tentang pendisiplinan . Disiplin sangat berbeda dengan memberi hukuman, ini yang harus anda ingat.

Hukuman fisik telah menjadi bentuk disiplin yang populer sejak lama, dan secara umum di terima selama ribuan tahun sebagai bentuk pengasuhan terbaik. Di Eropa di era abad pertengahan , kekerasan fisik terhadap anak-anak jauh lebih kontroversial daripada kekerasan terhadap orang dewasa. Hukuman fisik pada saat itu bertujuan untuk mencegah mereka menentang atau memberontak terhadap orang tua dan otoritas.  Disiplin berupa hukuman fisik diperkenalkan sebagai cara untuk melindungi anak-anak agar  tidak melanggar peraturan atau berbuat kesalahan. 

Terkadang orang tua sering sekali mmelakukan hukuman fisik terhadap anak-anak yang melakukan kesalahan, seperti memukul,mencubit dan lain-lain. Inilah salah kaprah tentang disiplin yang sering kali di lakukan oleh para orang tua terhadap anaknya, padahal disiplin bukan tentang hukuman fisik saja.

Disiplin bukan tentang hukuman fisik

Mengajarkan disiplin kepada anak sama sekali tidak ada hubungannya dengan hukuman fisik. Salah kaprah tentang disiplin di masa lalu yang menyebabkan kebanyakan orang tua mengira bahwa agar anak disiplin maka mereka perlu diberi hukuman fisik agar jera melanggar dan mau mematuhi aturan. Tak heran jika angka kekerasan pada anak, terutama yang terjadi di lingkungan keluarga terus meningkat dari tahun ke tahun. Ketika mendengar kata disiplin pasti akan terlintas dengan yang namanya peraturan dan hukuman. lalu apakah dengan hukuman fisik tersebut dapat mengubah anak menjadi disiplin?


Hukuman fisik tidak membuat anak disiplin

Hukuman fisik, misalnya memukul, menampar, tidak akan pernah bisa mengajari anak-anak bagaimana berperilaku. Ketika orang tua menggunakan hukuman fisik untuk membuat anak disiplin , maka yang terjadi adalah sebaliknya. Anak cenderung menunjukan ekspresi menantang , kecemasan dan atau depresi. bukan hanya itu saja, hukuman fisik bukan hanya melukai fisik anak melainkan juga melukai mental dan batin anak. Sebenarnya para orang tua tidak ingin melakukan hukuman fisik pada anak, tapi anehnya meraka percaya bahwa menggunakan hukuman fisik akan membuat anak disiplin. 

Hal itu terjadi karena didikan oleh para orang tua sebelumnya, tanpa disadari hukuman fisik sebenarnya hanya akan membuat anak belaajar lebih berani melakukan kesalahan.  Berikut adalah beberapa fakta mengejutkan tentang hukuman fisik yang harus di ketahui.

1. Memperparah masalah perilaku

Memberi anak hukuman fisik memang dapat membuat anak langsung patuh, tetapi perubahan perilaku hanya berlangsung jangka pendek. Hukuman fisik tidak efektif untuk jangka panjang, bahkan dapat memicu masalah perilaku yang buruk lagi. Hukuman fisik juga dapat menjadikan anak memiliki kecenderungan menindas atau bullying terhadap orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun