Mohon tunggu...
Arifbol
Arifbol Mohon Tunggu... Pengangguran

Artikel saya adalah artikel yang saya kirimkan ke harian kompas namun ditolak lalu saya upload disini.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah vs AI

25 September 2025   04:35 Diperbarui: 25 September 2025   04:35 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

- Interaksi Sosial: sekolah mengajarkan hidup bersama.

- Identitas & Budaya: pendidikan formal berperan mewariskan nilai bangsa.

Sekolah ada di persimpangan: tetap dengan cara lama dan ditinggalkan, atau bertransformasi dan memanfaatkan AI.

Data & Tren Terkini

Pandemi COVID-19 menjadi titik balik. Banyak siswa merasa lebih efektif belajar mandiri lewat platform daring dibanding kelas online yang monoton. Survei Deloitte Global 2025 juga menunjukkan mayoritas Gen Z Indonesia lebih mengutamakan kesempatan belajar di tempat kerja ketimbang mengejar ijazah formal. Mereka mendambakan keterampilan nyata: kreativitas, komunikasi, literasi digital.

Data ini memperlihatkan jelas: jika sekolah tak berubah, generasi ini akan semakin meragukannya.

AI: Musuh atau Mitra?

Menutup akses AI jelas mustahil. Lebih realistis bila sekolah merangkul AI sebagai mitra:

- Guru Plus AI: guru mengarahkan, AI membantu menyediakan materi.

- Kurikulum Adaptif: AI bisa menganalisis kebutuhan siswa secara personal.

- Beban Guru Berkurang: AI mengurus laporan administratif, guru fokus mendidik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun