Bogor -- Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB University) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan anak-anak prasejahtera melalui program Trainscend. Inisiatif ini digagas oleh Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) yang berkolaborasi dengan Komunitas Sahabat Anak Manggarai (Samanggarai), Jakarta. Fokus utama program adalah memperkuat self-concept sekaligus menumbuhkan mimpi masa depan anak-anak binaan.
Dirancang dengan pendekatan gamifikasi yang menyenangkan, Trainscend dipimpin oleh Muhammad Nicky Mardani (ITP 59) bersama Novita Dwi Fitriani (ITP 59), Hanifah Nayla Safitri (ITP 60), Elis Purwanti (IKK 59), dan Fadilah Resti Kusuma (SKPM 59). Tim ini mendapat bimbingan dari Prof. Dr. Megawati Simanjuntak, S.P., M.Si., pengembangan anak dan keluarga.
Mengusung metode 4D-Quest (Discovery, Dream, Design, Destiny), anak-anak Samanggarai diajak menemukan kekuatan diri, membayangkan masa depan, merancang strategi sederhana, hingga mempraktikkan langkah nyata. Pre-Event yang digelar lebih dulu menjadi sarana perkenalan sekaligus membangun semangat peserta.
Sejalan dengan itu, setiap anak menuliskan aktivitasnya dalam buku saku MyQuest. Jurnal kecil ini membantu mereka melatih refleksi diri, disiplin, dan membiasakan pola hidup positif.
Rangkaian kegiatan terbagi dalam tiga pilar. MyCore menitikberatkan pada penguatan self-image melalui tiga tahap: MyCore #1 Reveal the Strengths (mengenali kekuatan diri), MyCore #2 Strength Identity (membangun identitas diri), dan MyCore #3 Building a Journey (merancang langkah awal kehidupan). MyFuel diarahkan untuk memperkuat ideal self serta wawasan profesi lewat MyFuel #1 Journey of the Archetypes (mengenal ragam peran), MyFuel #2 My Dream Career (mengeksplorasi cita-cita), dan MyFuel #3 Planning My Career Path (menyusun rencana menuju karier impian). Adapun MyConnection melatih keterampilan sosial dan kepedulian lingkungan melalui MyConnection #1 Human Relations and Ideal Environment (relasi sosial dan lingkungan ideal), MyConnection #2 Building a Prototypes (proyek sederhana kreatif), dan MyConnection #3 Trip Day (pembelajaran di luar kelas).
Sebagai penutup, MyArrival menghadirkan momen kebersamaan antara anak-anak, orang tua, dan pengurus komunitas. Pada kesempatan ini, anak-anak menampilkan hasil perjalanan mereka, sekaligus memperkuat ikatan emosional dengan seluruh pihak yang terlibat.
Meski perjalanan program diwarnai tantangan, kekompakan dan dedikasi tim menjadi kunci keberhasilan. "Pendidikan bukan semata akademik, tetapi juga keberanian anak untuk bermimpi dan percaya pada dirinya," ungkap Ketua Tim, Muhammad Nicky Mardani.
Dengan semangat inklusi dan pemberdayaan, Trainscend diharapkan menjadi inspirasi lahirnya lebih banyak gerakan serupa di berbagai daerah, agar anak-anak prasejahtera memiliki kesempatan yang sama untuk membangun masa depan yang lebih baik.
"Program ini membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, tetapi juga tentang keberanian anak-anak untuk bermimpi dan percaya pada diri sendiri," ungkap Ketua Tim, Muhammad Nicky Mardani.
Dengan semangat inklusivitas dan pemberdayaan, Trainscend diharapkan mampu menjadi inspirasi lahirnya lebih banyak inisiatif serupa di berbagai daerah Indonesia, sehingga anak-anak prasejahtera dapat terus mendapatkan kesempatan yang sama untuk bermimpi dan mewujudkan masa depan yang lebih baik.