Mohon tunggu...
dabPigol
dabPigol Mohon Tunggu... Wiraswasta - Nama Panggilan

Orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bencana Besar, Panggil PMI

2 Oktober 2018   15:50 Diperbarui: 2 Oktober 2018   23:39 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: @pmi.or.id
Foto: @pmi.or.id
Indonesia merupakan supermarket bencana, segala jenis bencana banyak dan sering terjadi. Tak sedikit masyarakat yang mengetahui apa saja yang harus dilakukan untuk menghadapi sebuah bencana. Dengan memanfaatkan teknologi yang kini semakin berkembang, PMI menjawab pertanyaan tersebut dengan membuat Aplikasi SIAGA BENCANA.

*****

Bencana bukan hanya dari alam seperti gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor dan tsunami. Ada jenis bencana lain yang menimbulkan korban jiwa, luka berat atau ringan dan kehilangan sanak keluarga. Misalnya peperangan konvensional, kerusuhan etnik dan lain-lain bencana kemanusiaan. Menolong korban adalah alasan utama kehadiran PMI dan Perhimpunan Nasional negara lain dalam kondisi bencana apapun. Itulah maksud dari Prinsip Dasar Kemanusiaan sebagai pijakan pokok (core value) yang pertama dalam Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.  Selain itu, ada enam prinsip dasar lainnya yakni Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan dan Kesemestaan. Penjelasan lengkap   7 Prinsip Dasar. 

Dalam mewujudkan hal di atas, sejak tahun 2015, PMI telah meluncurkan  Aplikasi Siaga Bencana berbasis Android sebagai bagian dari upaya Kesiapan-siagaan Bencana.  Jauh sebelum aplikasi itu diluncurkan, PMI telah memiliki Satuan Tugas Penanggulangan Bencana ( Satgana) dan  Program CBDP (Community Based on Disaster Preparedness) atau Kesiapan-siagaan Bencana Berbasis Masyarakat.  Satgana PMI adalah tim reaksi cepat yang mendapat pelatihan khusus dalam penanggulangan bencana. Satuan tugas ini ada di setiap PMI Kabupaten atau Kota. Dibentuk setelah bencana tsunami Aceh tahun 2004 dan teruji ketika melakukan operasi tanggap darurat Gempa Bumi DI Yogyakarta dan Jawa Tengah 2006 . 

Dalam menangani bencana besar, PMI tak hanya menurunkan relawan kebencanaan yang ada dan siaga dalam Satgana terutama menjalankan tugas SAR ( search and rescue, pencarian dan penyelamatan korban). Juga Pertolongan Pertama dan mobilisasi pasien dengan armada ambulans, penyelenggaraan rumah sakit lapangan, penyediaan air bersih dan sanitasi (watsan - water and sanitation), RFL (memulihkan hubungan keluarga) dan  PSP (Program Psiko Sosial). Dan tugas tradisional yang telah dijalankan sejak masa perjuangan merebut dan menegakkan kemerdekaan Bangsa Indonesia, yakni menyelenggarakan dapur umum. Untuk menghadapi bencana yang datangnya tak terduga, PMI juga menyediakan gudang logistik khusus di tiga titik: Medan, Serang dan Makasar. 

Dengan jumlah relawan sekutar tiga juta, dari yang remaja (PMR) sampai dewasa ( Korps Sukarela/ KSR dan TSR/ Tenaga Suka Rela) dan memiliki cabang di seluruh kabupaten/ kota serta 34 provinsi di segenap penjuru wilayah NKRI. Ditambah puluhan mobil tangki yang sebagian diantaranya mampu mengolah air limbah jadi air bersih atau air minum. Serta dukungan  Hagglund - Kendaraan serba guna segala medan yang dimiliki PMI , wajar jika PMI menyatakan #PMISiapBantu penanganan bencana besar seperti gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun