Mohon tunggu...
Totok Siswantara
Totok Siswantara Mohon Tunggu... Freelancer - Menulis, memuliakan tanaman dan berbagi kasih dengan hewan

Pembaca semangat zaman dan ikhlas memeluk takdir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Soal Pilihan Ganda dan Perahu Kertas Diknas yang Terombang-ambing

23 September 2023   17:32 Diperbarui: 23 September 2023   17:39 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Pengetahuan Kuantitatif : mencakup pilihan ganda untuk soal logika dasar atau Matematika level dasar. Disertai pertanyaan dengan informasi pilihan dan pertanyaan dengan dua informasi, dimana siswa harus menganalisis informasi (analisis kecukupan data) yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan. Kemudian analisis perbandingan dua nilai, berupa suatu informasi dengan dua variabel dimana sisa harus menentukan hubungan antara kedua variabel tersebut.

Ketiga, Pengetahuan dan Pemahaman Umum : ada empat jenis soal TPS UTBK pada bagian ini, dengan dua jenis soal dalam Bahasa Inggris dan dua jenis soal yang lain dalam Bahasa Indonesia.

Soal Pilihan Ganda sudah mengalami transformasi sejak tahun 2021 lalu, yang mana Ujian Nasional diganti menjadi Asesmen Nasional (AN) yang mengukur tiga komponen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Menurut menteri Nadiem, AKM adalah kompetensi dasar sebagai tolak ukur penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. AKM sendiri akan terdiri dari tes kemampuan literasi dan numerasi.

Tujuan AN bukan untuk menilai siswa secara individu seperti dulu dilakukan dalam ujian nasional. Namun dalam AN yang dinilai adalah satuan pendidikan secara komprehensif dari SDM hingga lingkungan belajarnya. Hal itu digunakan sebagai alat diagnostik agar satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan.

Target asesmen untuk mengevaluasi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan hasil.Potret layanan dan kinerja setiap sekolah dari hasil AN ini kemudian menjadi cermin untuk melakukan refleksi mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia.

Sesuai dengan arah dan program Kemendikbud, AN terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.AKM dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar kognitif yaitu literasi dan numerasi. Kedua aspek kompetensi minimum ini, menjadi syarat bagi peserta didik untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.


Secara umum asesmen pembelajaran adalah proses untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk landasan pengambilan keputusan tentang siswa baik yang menyangkut kurikulumnya, program pembelajarannya, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.

Fokus pada kemampuan literasi dan numerasi tidak kemudian mengecilkan arti penting mata pelajaran karena justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain terutama untuk berpikir dan mencerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau secara kuantitatif.

Bagian kedua dari Asesmen Nasional adalah survei karakter yang dirancang untuk mengukur capaian peserta didik dari hasil belajar sosial emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil pelajar Pancasila.

Bagian ketiga dari AN adalah survei lingkungan belajar untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah. Program AN perlu disertai dengan peningkatan profesionalitas guru. Dibutuhkan banyak guru inspiratif dan mampu menjadi penggerak daya kreativitas bagi para siswa.

Kreativitas merupakan kunci daya saing bangsa menghadapi era Industri 4.0 dan kondisi dunia yang semakin dilanda oleh disrupsi di segala bidang kehidupan.Program AN sebaiknya dijadikan kesempatan untuk merancang postur guru nasional yang ideal untuk meningkatkan daya saing bangsa. Postur guru nasional perlu ditata ulang agar jumlah dan mutunya sesuai dengan standar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun