Mohon tunggu...
Toto Sukisno
Toto Sukisno Mohon Tunggu... Auditor - Berlatih Berbagi Sambil Tertatih, Menulis Agar Membaca, Membaca Untuk Memahami

http://bit.ly/3sM4fRx

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Mewaspadai Kejahatan sebagai Antitesis "Karantina Wilayah"

1 April 2020   07:06 Diperbarui: 1 April 2020   11:11 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pencuri (Shutterstock via KOMPAS.com)

Di sisi lain, pemerintah pusat sendiri nampaknya sangat berhati-hati (sebagian masyarakat menyebutnya dengan istilah lamban) dalam mengambil kebijakan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 mengingat dampak dari kebijakan yang akan diambil bagaikan bola api yang siap untuk membakar semua benda yang mengenainya.

republika.co.id
republika.co.id
Masyarakat yang gregetan dengan lambannya keputusan pemerintah dalam memutuskan lockdown maupun karantina wilayah sebagian bersandar pada beberapa negara yang dianggap telah berhasil dalam memutus rantai penyebaran Covid-19 seperti Cina maupun negara lainnya.

Bahkan sosok Presiden Ghana Akufo Addo pun yang sebelumnya tidak banyak dikenal masyarakat Indonesia menjadi populer akibat pernyataan yang sangat lugas dan sejalan dengan harapan sebagian masyarakat Indonesia.

"Saya yakinkan Anda bahwa kami tahu apa yang harus dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian. Apa yang kita tak tahu adalah menghidupkan kembali orang (meninggal)". Pernyataan tersebut sontak banyak mendapat pujian warganet Indonesia yang dianggap sangat melindungi rakyatnya.

Sebenarnya, beberapa wilayah telah melakukan karantina meskipun kepala daerahnya tidak secara terang-terangan menyampaikan bahwa daerahnya telah mengambil kebijakan tersebut.

Sebagai contoh, di daerah tempat tinggal kami semua akses masuk telah ditutup kecuali satu akses utama yang dijaga oleh anak-anak muda sehingga kita tidak bisa seenaknya keluar masuk kompleks.

Orang luar pun tidak diperkenankan masuk ke area kami bermukim kecuali ada surat keterangan dari puskesmas yang menyatakan bebas dari paparan Covid-19.

Karantina wilayah sementara ini dianggap sebagian masyarakat sebagai upaya efektif dalam memutus mata rantai Covid-19, namun demikian upaya tersebut juga memiliki efek samping yang tidak bisa dianggap remeh, yakni masalah ekonomi.

Dalam sepekan belakangan ini, salah satu dusun di tempat kakak kami tinggal, telah terjadi pencurian sebanyak tiga kali yang sebelumnya hampir sangat jarang peristiwa ini terjadi

 Artinya, ada sebagian rakyat kita terutama yang berprofesi sebagai karyawan anorganik yang ekonominya jatuh sakit akibat adanya kebijakan karantina wilayah sehingga terdesak kebutuhan perutnya dan memilih jalan pintas dengan mengambil barang yang bukan miliknya.

Dengan demikian karantina wilayah yang tidak dimbangi dengan kebijakan pendukungnya dapat menjadi antitesis terjadinya eskalasi kejahatan, oleh karena itu perlu dipikirkan secara matang oleh daera yang mengambil opsi karantina wilayah meskipun bersifat lokal atau mandiri. Mudah-mudahan bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun