Babad Onje: Dari Wiraguna ke Pangeran Sukowati - Jejak Kekuasaan Mataram di Onje
Oleh: Toto Endargo
Onje, sebuah daerah di lereng timur Gunung Slamet, menyimpan kisah panjang tentang bagaimana kerajaan besar seperti Pajang dan Mataram mempertahankan pengaruhnya di tanah Banyumas. Setelah didirikan sebagai Kadipaten oleh Kyai Dipati Anyakrapati pada 1580 atas titah Sultan Hadiwijaya, wilayah ini terus berada di bawah pengawasan pusat kekuasaan. Dalam Babad Onje, nama Wiraguna muncul sebagai salah satu tokoh penting pada periode setelah Sultan Agung, hingga akhirnya wilayah ini kembali dikendalikan oleh keluarga inti kerajaan melalui Pangeran Sukowati.
Onje dalam Bayang-bayang Pajang dan Mataram
Sejak awal berdirinya pada 1580, Kadipaten Onje sudah merupakan proyek politik Sultan Pajang untuk memperkuat cengkeraman di wilayah barat. Dipimpin oleh Kyai Dipati Anyakrapati, seorang anak titipan Sultan yang berdarah istana namun dibesarkan di Onje, kadipaten ini mendapat legitimasi penuh dari pusat. Namun, sebagaimana biasa dalam politik kerajaan Jawa, daerah bawahan tidak pernah benar-benar otonom. Kerajaan selalu menempatkan tokoh-tokoh loyalis di posisi strategis untuk memastikan kesetiaan daerah.
Setelah masa Pajang berakhir dan kekuasaan beralih ke Mataram, pengaruh pusat tetap mengalir ke Onje. Nama-nama penguasa pusat disebut secara berurutan dalam Babad Onje: Pemanahan (Kyai Agung Metawis), Sutawijaya (Sayidiyah Kemuning), Seda Krapyak, hingga Sultan Agung (Sultan Kuwasa). Onje tetap disebut sebagai bagian dari kawula tengahan, yakni wilayah bawahan kerajaan.
Di dalam babad tersurat: "Lan sasurude Kanjeng Sultan Pajang ketampen dhateng Kiyai Agung Metawis, lan sasurude Kiyai Agung Metawis ketampi dhateng Pangeran Sayidiyah Kemuning. Nunten ketampen dhateng Pangeran Sayidiyah Krapyak. Nunten ketampen dhateng Kanjeng Sultan Kuwasa gugur ing padhomasan."
Munculnya Wiraguna: Darah Onje di Birokrasi Mataram
Dalam teks Babad Onje disebutkan:
"Onje mantuk dhateng kotan kalihatus malih. Kang jumeneng patih ingkang putra Kiyai Wiraguna, ingkang ibu Kiyai Wiraguna asal saking Onje, nunten dipun prentah tiyang dusun dhateng Kiyai Wiraguna"