Mengapa Purbalingga Tak Lagi Punya Jalan Gatot Subroto?
Jejak yang Hilang atau Dilupakan?
Purbalingga, sebagai bagian dari eks Karesidenan Banyumas, memiliki sejarah perjuangan yang kaya. Salah satu tokoh penting dalam sejarah militer Indonesia yang berasal dari kawasan ini adalah Letjen Gatot Subroto. Beliau adalah pejuang nasional yang pernah terlibat langsung dalam perjuangan di wilayah Banyumas, termasuk Purbalingga. Namun anehnya, hingga kini Kota Purbalingga belum memiliki satu pun jalan yang secara resmi dinamai Jalan Gatot Subroto.
Padahal, nama Gatot Subroto sudah begitu dikenal secara nasional. Banyak kota besar menempatkannya sejajar dengan Jenderal Soedirman---tokoh pejuang yang juga berasal dari Banyumas Raya---dengan memberi nama dua jalan utama sebagai simbol perlawanan dan kepahlawanan. Di Purbalingga sendiri, Jenderal Soedirman telah diabadikan sebagai nama jalan utama. Lalu, mengapa tidak dengan Gatot Subroto?
Jejak Lokal Gatot Subroto: Diakui, Tapi Tak Dijadikan Nama Jalan
Di wilayah Kertanegara, Purbalingga, memang telah berdiri Jembatan Gatot Subroto---sebuah pengakuan bahwa nama beliau tidak asing bagi masyarakat lokal. Bahkan, di Desa Belik (dekat perbatasan dengan Kabupaten Pemalang), terdapat sebuah Monumen Gatot Subroto, yang berdiri sebagai bentuk penghormatan atas kiprah beliau di wilayah ini.
Namun pengakuan itu tampaknya belum diteruskan secara formal dalam bentuk penamaan jalan, gedung, sekolah, atau bahkan ruang publik lainnya. Purbalingga, sejauh ini, belum memberi tempat simbolik yang setara kepada Gatot Subroto sebagaimana yang telah diberikan kepada Jenderal Soedirman.
Apakah Dahulu Pernah Ada?
Sebuah pertanyaan menggelitik muncul: apakah mungkin dahulu, sebelum 1965, pernah ada Jalan Gatot Subroto di Purbalingga? Dugaan ini muncul bukan tanpa alasan. Setelah peristiwa G30S/PKI tahun 1965, pemerintah menggencarkan kampanye penghormatan terhadap para Pahlawan Revolusi. Praktiknya, banyak kota mengganti nama jalan lama untuk memberi tempat bagi tujuh nama pahlawan revolusi.
Mungkin saja, di masa lalu, sudah pernah ada Jalan Gatot Subroto di Purbalingga. Namun, demi penyesuaian politik simbolik nasional, nama itu digantikan dan tak pernah dikembalikan. Bila benar, ini menjadi catatan penting: bukan hanya belum diberi nama, tetapi pernah ada lalu terhapus---baik sengaja maupun tidak.