Mohon tunggu...
Torang Siagian
Torang Siagian Mohon Tunggu... -

Seorang karyawan swasta yang berdomisili di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bangkrut !

6 November 2015   06:24 Diperbarui: 6 November 2015   06:24 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pengelolaan keuangan negara kita dari masa ke masa mungkin berubah tapi tidak signifikan memberikan ruang dan porsi yang tinggi buat pembangunan. Postur APBN yang setiap tahun didominasi oleh pembiayaan diluar untuk pembangunan sendiri jauh sangat besar,kurang lebih 60-70 % untuk pengeluaran rutin negara seperti penggajian para aparatur negara,pembayaran utang dll.

Kenapa harus seperti ini? Apa tidak bisa dibalik,porsi untuk pembangunan yang dominan? Bisa dibuat model dan simulasi untuk mengexercise hal ini? 

Saya pribadi bukan ahli keuangan,tapi logika saya melihat banyak yang bisa dibuat untuk menaikkan porsi untuk pembangunan yang relatif kecil ini. Salah satunya pengurangan SDM di lingkungan aparatur negara. Banyak aparatur negara yang kinerja mungkin tidak signifikan memberikan impact kepada pembangunan,dan kenapa tidak dipensiundinikan saja. Dan banyak koruptor yang tertangkap dari kalangan aparatur negara yang telah dipenjara namun masih dipertahankan. Kenapa tidak langsung dipecat saja,daripada menjadi beban dan parasit di lingkungan kerja para aparatur negara lainnya.

Satu hal lagi,banyak bangunan di daerah yang tadinya diperuntukkan untuk mendukung kinerja para aparatur negara,kosong dan tidak berpenghuni,kenapa tidak dijual saja dan orangnya dipensiunkan dini.Kenapa? Susah membuat aturankah? 

Negara ini akan tetap seperti ini dan bahkan suatu saat bisa saja bangkrut bila perekonomian negara ini terjerembab ke titik terendah. Mau utang lagi untuk bayar para aparatur negara yang kontribusinya ya seperti ini saja dari dulu?Opsi untuk memakai teknik dan metode perusahaan swasta yang sukses kenapa tidak bisa dipakai? Misalnya dengan menggaji pekerja nya cukup besar tapi berkualitas dan mumpuni dan kapan saja bisa dipecat,dibanding memberi gaji biasanya saja,tapi dengan kualitas yang relatif rendah dan susah untuk dipecat? Saya lebih memilih opsi yang pertama dan saya yakin pengaruh positifnya jauh lebih besar.

Jangan sampai negara ini bangkrut seperti Yunani,yang aparatur negaranya selalu menggerogoti keuangan negara setiap tahun,namun hasilnya tidak menggembirakan.

 

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun