Mohon tunggu...
Topik Irawan
Topik Irawan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Full Time Blogger

Full Time Blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Merindukan Kali Bersih di Bekasi

16 Mei 2015   04:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:58 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekasi sebuah wilayah yang berbatasan dengan ibukota dan beberapa wilayah seperti Bogor, Karawang, dan Bekasi pun memiliki sejumlah sungai atau warga Bekasi sering menyebutnya Kali, dari beberapa kali yang ada di Bekasi kali CBL lah yang paling diingat dengan lafal Cibe'el, sebenarnya ternyata CBL adalah sebuah singkatan yaitu Cikarang Bekasi Laut, namun sayang kondisi sungai yang dimiliki Bekasi mengalami pencemaran yang lumayan parah.

Dari phisik air saja terlihat kali Cibe'el terlihat hitam pekat, mungkinkah ini dikarenakan berjejalnya industri di wilayah Bekasi dan membuang limbahnya ke arah kali yang membuat airnya berwarna hitam, selaian hitam kali Cibe'el terlihat berbusa, dalam hal ini semestinya peran pemerintahan daerah kabupaten Bekasi bertindak tegas terhadap siapapun yang menumpahkan limbahnya secara serampangan ke sungai.

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan oleh Alfandi saat meneliti sungai Cibeel untuk meraih gelar doktor, dan sumber penelitian yang dilakukan di sungai Cibeel, ditemukan kenyataan bahwa sungai ini tercemar kadmium dengan konsentrasi polutan tinggi, jika pun air yang digunakan untuk keperluan irigasi maupun penanaman sayuran akan berdampak negatif terhadap tanaman itu sendiri.

Meski Bekasi sering di bully di media sosial, meski Bekasi sering diolok olok namun Bekasi pun adalah tempat tinggal bagi dua juta lebih penduduk yang menetap, dan tentunya merindukan sungai air jernih, sungai yang tidak tercemar, dan Aqua yang memiliki program bertajuk Aqua Lestari bisa menyapa Bekasi untuk menyelamatkan kondisi sungai Cibeel, dan bisa berkontribusi dalam pengelolaan aliran sungai.

Peran serta masyarakat Bekasi pun semestinya harus optimal, dan jangan sampai perilaku buruk dengan membuang aneka sampah ke sungai menjadi sebuah kelaziman dan kebiasaan, biasanya sampah sampah plastik akan menjadi masalah karena sampah plastik akan lama terurai di alam, bahkan waktu urainya pun bisa mencapai puluhan tahun dan ini akan membahayakan bagi kualitas air.

Sebenarnya menurut orang orang tua dulu, mereka adalah penduduk aseli Bekasi yang menetap secara turun temurun yang pernah saya temui, kualitas air di sungai sungai yang melintas di Bekasi tidaklah seburuk sekarang ini, mereka bertutur saat kecil, sungai adalah tempat yang menyenangkan untuk bermain, sungai masih jernih dan untuk mandi pun sering dilakukan di sungai, belum ada namanya pencemaran di sungai, ikan ikan pun bisa hidup, namun dalam beberapa tahun terakhir kondisi sungai di Bekasi malah mengalami penurunan kualitas air.

Air adalah kehidupan, semestinya kita pun harus lebih serius lagi menjaga sumber air, agar air yang berada di sekitar kita tetap memiliki kualitas baku, ya harus dengan menjaga bersama sama, adalah sebuah kenyataan yang menyesakan, ternyata kali Cibe'el bukanlah satu satunya kali yang tercemar di wilayah Bekasi, kali Cikedokan, kali Ciherang, kali Bekasi dan juga kali Balacan mengalami hal yang sama, padahal sungai sungai ini muaranya ke arah di daerah Bekasi bagian utara yang selama ini menjadi basis pertanian.

Dapat dibayangkan jika kali kali di Bekasi ini dimanfatkan untuk irigasi, malah airnya tercemar dan sudah dipastikan kualitas padi pun akan menurun, memang diperlukan sinergi yang berkelanjutan dari berbagai pihak yang semestinya bisa mencegah agar air sungai atau kali di Bekasi tidak semakin terdegradasi kualitasnya. Para pengusaha pun memikirkan juga dampak dari pembuangan limbah pabriknya, apalagi trend sekarang adalah perusahaan memiliki areal pabrik yang berwawasan lingkungan, dan itu semestinya bukan isapan jempol saja.

Begitu juga instansi pemerintah yang bertugas di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, terutama yang bertugas di wilayah kabupaten Bekasi bisa semakin intens mengawasi pabrik pabrik yang dengan sengaja membuang limbah pabriknya ke kali kali yang berada di Bekasi, jika kali kali itu terus tercemar, entah apa jadinya kondisi di lima atau enam tahun ke depan, bisa bisa generasi berikutnya benar benar tak bisa melihat ikan yang berada di kali, sungguh disayangkan bila ini terjadi.

Kesadaran tidak tumbuh begitu saja, diperlukan stimulan yang terus menerus, mengingatkan secara massif agar menjaga lingkungan dan menyelamatkan sumber air harus terus dilakukan, dan itu bisa dilakukan di usia dini, karena biasanya kalau sudah dibiasakan sejak kecil maka ingatan itu akan terus melekat, sudah saatnya gerakan lingkungan hidup juga menyasar pada usia usia belia, bisa melalui di Pendidikan Anak Usia Dini, dengan bahasa yang mudah dicerna, dan juga contoh dari para guru, orang tua atau orang dewasa di sekitar anak, karena pada dasarnya anak adalah peniru yang handal, maka seyogyanya kita pun memberikan contoh yang baik agar tidak membuang sampah secara serampangan.

Diperlukan edukasi yang terpola, harus ditumbuhkan kesadaran agar kebiasaan buruk dengan membuang sampah apapun ke sungai atau kali adalah perbuatan tercela, ini adala tugas bersama, sejujurnya bukan hanya di Bekasi saja sungai atau kali yang tercemar, hampir di seluruh wilayah nusantara, sungai sungai sudah tercemar, entah oleh sampah rumah tangga atau pun sampah industri, saatnya bangsa ini berpikir lebih bijak untuk menyelamatkan air, karena air bagian terpenting dalam kehidupan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun