Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Larangan Mudik Pribumi Tegas Mulai 6-18 Mei, Larangan Pesawat Charter WNA Baru 10 Mei, Pemudik Jebol-Petugas pun Diancam?

11 Mei 2021   16:47 Diperbarui: 11 Mei 2021   17:20 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Satu dari sekian harapan rakyat yang belum dipenuhi oleh pemerintah khususnya yang terjadi di saat bulan Ramadhan ini, akhirnya dipenuhi dan ditindaklanjuti oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Meski larangan mudik tegas berlaku untuk rakyat Indonesia 6-17  Mei 2021, ternyata setelah menuai masalah, penerbangan charter WN China, diputuskan ditutup sejak 10 Mei. Aneh tapi nyata. Ternyata selama ini memang tidak dilarang.

Inkonsistensi yang konsisten

Sebelumnya, masyarakat sangat berharap agar Jokowi tampil di layar televisi melarang WNA masuk Indonesia, seperti Presiden juga berkali-kali tampil di TV melarang masyarakat Indonesia mudik.

Belum lagi harapan itu terkabul, WN China pun terus lolos masuk Indonesia karena aksesnya memang dibuka oleh salah satu instrumen pemerintahan dan sangat kontradiksi dengan peraturan larangan mudik bagi masyarakat pribumi.

Apa pun alasannya, sampai-sampai masyarakat menilai salah satu instrumen pemerintah yang meloloskan WN China dengan berbagai alasan, tak punya hati nurani. Instrumen pemerintah itu adalah Direktirat Jenderal Perhubungan Udara.

Masyarakat pun sangat heran dengan aksi Direktorat ini, sebab apa pun alasannya meloloskan WN China masuk Indonesia, sejatinya sangat bertentangan dengan kebijakan larangan mudik.

Ironisnya, meski masyarakat dan berbagai pihak mempermasalahkan sikap mereka yang asyik masyuk tetap meloloskan WN China, mereka terus saja mengulang dan meloloskan WN China lagi. Rasanya, mereka memang tak punya hati dan tak ada rasa simpati dan empati kepada masyarakat.

Tidak melihat bagaimana para petugas negara harus berseteru di jalan raya dan lainnya dengan sesama rakyat, demi larangan mudik dipatuhi. Tak sedikit pula kita melihat dan menonton berita sesama rakyat, yang satunya rakyat biasa dan yang lainnya berseragam petugas negara, saling berdebat adu argumen hingga saling kejar demi meminta rakyat jelata memutar balik karena mudik dilarang.

Aksi mereka sampai nempel di hati dan pikiran rakyat +62, selama Ramadhan ini, yaitu bak aksi kejar maling. Mau mudik harus berdebat atau diinterogasi atau dikejar bak maling. Weleh, di sisi lain ada yang dengan enaknya meloloskan WN China masuk Indonesia. Bila tak ada tujuan atau ada udang di balik batu, tidak ada cuan di dalamnya, mustahil itu terjadi.

Di tengah masyarakat dan berbagai pihak sangat kesal dan marah kepada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara di Bandara Soekarno-Hatta, masyarakat pun sangat kecewa dengan berbagai aksi pemerintah seperti upaya pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang nampak semakin masif, yang tujuannya pun terbaca masyarakat, satu di antaranya demi menyelamatkan para elite partai politik baik yang duduk di parlemen maupun pemerintahan daerah hingga pusat dari ancaman Operasi Tangkap Tangan (OTT) korupsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun