Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat dan Praktisi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengalirdiakunketiga05092020

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ayah Tulang Punggung Keluarga

12 November 2020   22:01 Diperbarui: 12 November 2020   23:00 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Sebagai orang yang selalu saya hormati, saya selalu ingat saat Ayah selalu berupaya menjadi yang terbaik dan menjadi tulang punggung kami. (Supartono JW.12112020)

Khususnya di Indonesia, "Hari Ayah" belum sepopuler "Hari Ibu". Padahal Hari Ayah telah dideklarasikan di Surakarta sejak 12 November 2016. Pada hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, dan Nusa Tenggara Timur.

Artinya, Hari Ayah di Indonesia kini sudah masuk pada usia peringatan yang ke-4 tahun. Namun, Hari Ayah hingga kini masih belum populer di Indonesia. Banyak faktor yang menjadi sebab mengapa Hari Ayah tak sepopuler Hari Ibu dan Hari-Hari peringatan yang lain. Di antara sebabnya adalah tak tersosialisasikannya secara masif tentang Hari Ayah ini ke masyarakat Indonesia di ruang-ruang publik.

Hal ini berbeda dengan peringatan Hari Ibu di Indonesia yang telah ditetapkan sejak pemerintahan Ir Soekarno pada tahun 1953, 67 tahun yang lalu.

Sumber: Supartono JW
Sumber: Supartono JW
Sejarah Hari Ayah di +62

Agar masyarakat Indonesia semakin memahami, seperti telah terpublikasi di berbagai media massa Indonesia, sejarah peringatan Hari Ayah di Indonesia adalah atas prakarsa Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP). Kisahna saat itu, PPIP merayakan Hari Ibu pada tahun 2014. Dalam perayaan peringatan Hari Ibu, PPIP mengadakan Lomba Menulis Surat untuk Ibu.


Sebab adanya lomba menulis surat untuk Ibu, ternyata pada akhir acara, mayoritas peserta lomba menanyakan kepada panitia, kapan penyelenggaraan lomba menulis surat untuk Hari Ayah? 

Alasan para peserta, sosok Ayah juga menjadi bagian penting dalam sebuah keluarga. 

Berdasarkan pertanyaan para peserta lomba tersebut, PPIP menindaklanjuti dengan melakukan audiensi ke DPRD Surakarta, menanyakan tentang kemungkinan lahirnya peringatan Hari Ayah di Indonesia.

Selang kurun 2 tahun dan setelah melalui pemikiran panjang, akhirnya PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah Nasional di Surakarta pada 12 November 2016.

Deklarasi ini pun digabungkan dengan Hari Kesehatan dengan mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun