Pada hari ini, 22 November 2022, Dallas kembali mengenang sebuah peristiwa tragis dalam sejarah kelam Amerika Serikat (AS). Persis 59 tahun silam, tanggal 22 November 1963, jam 12.30, Presiden AS ke-35 John Fitzgerald Kennedy (JFK) ditembak kala melintas di Dealey Plaza, Dallas, Texas, AS. Dallas pun menangis. Dan seluruh penjuru AS ikut berduka.
I-35E (Interstate highway 35)Â seakan tidak berujung. Dari San Antonio ke Austin memang tidak terlalu jauh, apalagi masih singgah di factory outlet San Marcos yang terkenal itu. Tetapi, rute selanjutnya, yakni dari Austin ke Dallas yang berjarak sekitar 314 km itu, terasa begitu jauh.
Boleh jadi karena highway itu tampak begitu lurus ke utara. Tidak banyak yang bisa dinikmati di sepanjang jalan yang cukup sibuk ini. Interstate 35 sendiri adalah salah satu highway terpanjang di AS. Membentang sepanjang 2,525 km dari negara bagian Texas hingga negara bagian Minnesota. Â
Singkatnya, setelah perjalanan darat sekitar 3.5 jam, kota Dallas pun akhirnya tampak kala sore kian mendekat. Dallas skyline terlihat dihiasi gedung-gedung tinggi yang bak berlomba menyundul langit. Kota dengan populasi sekitar 1.3 juta, yang terletak di tepi sungai Trinity itu, adalah kota ketiga terbesar di Texas setelah Houston dan San Antonio.
Kenangan akan Dallas memang sulit dilupakan. Meskipun perjalanan itu sendiri telah berlalu lebih dari satu dekade. Pasalnya, dari sekian kali ke AS, itulah satu-satunya kunjunganku ke wilayah Texas. Dan rasanya sulit terulang kembali mengingat Dallas memang bukan destinasi favorit bagi banyak wisatawan Indonesia.
Pamornya masih kalah jauh jika dibandingkan dengan kota-kota ternama di Pantai Barat dan Pantai Timur AS. Sebut saja di antaranya, Los Angeles dan San Francisco di Pantai Barat. Lalu New York City dan Washington DC di Pantai Timur AS. Jadi bagaimana ceritanya bisa ke Dallas?
Singkatnya, sebuah grup asosiasi bisnis yang awalnya hanya merencanakan ikut sebuah konferensi di Houston, kemudian memutuskan untuk lanjut berwisata alias mengikuti Post-Conference Tour. Pilihan termudah tentu saja mengunjungi kota-kota di sekitarnya. Dari Houston ke San Antonio, lanjut ke Austin dan berujung di Dallas.
Sebagai sebuah kota besar, Dallas termasyhur sebagai pusat beberapa bisnis, antara lain perbankan, telekomunikasi, energi, kesehatan, transportasi, logistik, dll. Dallas dan kawasan sekitarnya telah lama menjadi lokasi kantor pusat banyak perusahaan di Fortune 500. Misalnya, AT&T, American Airlines Group, Southwest Airlines, dan ExxonMobil.
Akan tetapi, bukan itu yang membuat kota para Texas Rangers ini terkenal ke seantero dunia. Tetapi ironisnya, nama Dallas justru makin dikenal karena di kota inilah orang nomor satu di AS, yakni Presiden John F. Kennedy atau disingkat JFK ditembak mati pada tanggal 22 November 1963. Persis 59 tahun lalu!
John Fitzgerald Kennedy adalah presiden AS ke- 35 (1961-1963) dan sekaligus termuda dalam sejarah negara Paman Sam AS. Dia juga tercatat sebagai presiden pertama yang beragama Katholik. Dan presiden pertama pula yang lahir di abad ke-20. Kematiannya pun begitu menyentak Amerika dan seluruh dunia.Â
Setelah melewati malam pertama di sebuah hotel di pusat kota Dallas, maka di hari berikutnya kami langsung city tour dengan mengunjungi Sixth Floor Museum di distrik West End. Inilah museum yang menyimpan semua dokumentasi dari peristiwa pembunuhan JFK. Â
Dallas, 22 November 1963. Tepat pukul 11.38, Air Force One yang membawa Presiden AS John F. Kennedy mendarat di bandara Dallas Love Field. Sebuah bandara yang hanya berjarak sekitar 9.7 km dari pusat kota Dallas. Saat itu, JFK yang didampingi First Lady Jacqueline Kennedy, sedang dalam kunjungan politik ke Dallas.
Berbeda dengan pengawalan presiden AS saat ini, Presiden JFK kala itu berada di atas sebuah limusin terbuka. Limusin mewah tipe Lincoln Continental four door Convertible buatan Lincoln- Ford. JFK dan parade motor yang mengawalnya pun disambut antusias ribuan warga kota Dallas.Â
JFK memang sangat populer di masa itu. Sementara itu, Wakil Presiden Lyndon B. Johnson, yang mengikuti kunjungan ke Dallas, berada di dalam mobil lain di belakangnya. Limusin dan parade motor Presiden terus melaju melewati Houston Street dan akan berbelok ke Elm Street.
Dan persis jam 12.30, ketika iring-iringan Presiden JFK melewati sebuah perempatan yang dikenal sebagai Triple Underpass, seorang penembak jitu menembaknya tiga kali. Rentetan tembakan itu diduga berasal dari sebuah jendela di lantai 6 gedung yang berdiri di pojok perempatan itu.
JFK pun seketika terkapar di kursi belakangnya di samping sang isteri Jacqueline. Presiden JFK pun langsung dilarikan secepatnya ke Parkland Hospital yang tidak terlalu jauh dari lokasi situ. Namun, nasib berkata lain. Sang presiden hanya bertahan tidak lebih dari 20 menit. JFK dinyatakan wafat pada jam 13.00 waktu Texas.
Kematian JFK tidak saja ditangisi warga Dallas dan AS. Seluruh dunia pun ikut berkabung atas kepergian presiden termuda dalam sejarah AS itu. Kematian JFK juga konon ikut merubah semua standard pengamanan Presiden AS yang dikelola Dinas Rahasia AS. Presiden Joe Biden, misalnya, kini selalu dikawal sangat ketat. Lihat saja mobil yang digunakannya, yang disebut The Beast, adalah sebuah mobil yang dirancang khusus dengan tingkat keamanan tertinggi.
Dua hari setelah penembakan itu, sang penembak jitu yang berhasil diidentifikasi sebagai Lee Harvey Oswald, mantan Marinir berusia 24 tahun, ditembak mati oleh Jack Ruby, seorang pemilik kelab malam. Menariknya, Jack Ruby sendiri dicurigai berhubungan dengan kelompok mafia Chicago Outfit. Alhasil, motif pembunuhan itu pun menjadi misteri tersendiri.
Semua dokumentasi pembunuhan tragis itu kini bisa dilihat di Sixth Floor Museum. Sesuai namanya, museum ini memang berada di lantai enam dari bekas gedung Texas School Book Depository. Gedung yang digunakan Lee Harvey Oswald ketika menembak JFK. Kini gedung berwarna merah bata itu digunakan sebagai kantor Dallas County Administration Building.
Di seberang jalan dari Sixth Floor Museum atau tepat di depan Dealey Plaza, ada satu spot bersejarah yang diberi tanda silang putih di atas aspal jalan. Itulah lokasi tempat di mana JFK ditembak.Â
Dealey Plaza itu sendiri cukup menarik dengan patung George Bannerman Dealey berdiri di tengahnya. George B. Dealey adalah pengusaha ternama di Dallas dan sekaligus penerbit koran berpengaruh The Dallas Morning News. Nama plaza ini menjadi makin tenar setelah tragedi penembakan JFK di tempat itu.
Dari sisi belakang plaza yang kerap disebut sebagai "The Birthplace of Dallas", Anda bisa menikmati pandangan lepas ke deretan gedung tinggi bergaya modernisme. Dan satu di antaranya adalah Reunion Tower, yakni menara setinggi 171 meter yang menjadi landmark kota Dallas.Â
Menara yang dijuluki The Ball itu adalah bagian dari kompleks Hyatt Regency Hotel, Dallas. Salah satu hotel ternama di Dallas yang pernah muncul di serial TV "Dallas". Sinetron itu sendiri sangat populer di era 1980-an kala disiarkan stasiun televisi CBS-AS dan kemudian juga ditayangkan di banyak negara lainnya.
Tidak jauh dari Dealey Plaza, atau hanya sekitar 120 meter, Anda juga bisa mengunjungi JFK Memorial Plaza yang berlokasi di Main Street. JFK Memorial berbentuk cenotaph (tugu makam) raksasa berwarna putih. Karya arsitek Phillip Johnson ini, yang melambangkan kebebasan dari semangat JFK, juga merupakan salah satu destinasi wisata populer di Dallas.Â
Di sebuah plakat yang terdapat di plaza ini, Anda bisa membaca deskripsi lengkap mengenai monumen dan museum. Dan menariknya, ada pula sebuah kutipan indah dari sang arsitek kelahiran Cleveland-AS itu.Â
"a place of quiet refuge, an enclosed place of thought and contemplation separated from the city around, but near the sky and earth" -Â Phillip Johnson, Architect.
Masih di distrik bersejarah kota Dallas, ada satu lagi objek wisata yang sayang sekali dilewatkan. Itulah Dallas City Hall atau Balai Kota Dallas yang bergaya futuristik. Jangan heran jika Anda tahu siapa arsiteknya. Dallas City Hall dirancang oleh I.M. Pei, arsitek Tionghoa-Amerika yang sangat terkenal. Salah satu maha karyanya adalah Louvre Pyramid di kota Paris.
Selain kawasan bersejarah West End yang sangat populer di kalangan wisatawan, para penggila basket NBA tentu saja selalu memastikan singgah di American Airlines Center. Di gedung dengan kapasitas tempat duduk sekitar 21,000 inilah yang menjadi kandang Dallas Mavericks.Â
Kunjungan ke Dallas berakhir cepat. Hanya semalam di kota yang juga terkenal dengan kehidupan malamnya itu. Namun, tetap saja sangat mengesankan. Dan ketika sedang menunggu panggilan boarding dari Frontier Airlines di bandara Dallas Fort Worth (DFW), saya kembali teringat sepotong cuplikan pidato pelantikan dari John F. Kennedy pada tanggal 20 Januari 1961.  Â
"Ask not what your country can do for you — ask what you can do for your country." (Jangan tanya apa yang bisa dilakukan negara  untukmu, tapi tanyalah apa yang bisa kamu lakukan untuk negaramu).
***
Kelapa Gading, 22 November 2022
Oleh: Tonny Syiariel
Catatan: Semua foto yang digunakan sesuai keterangan di masing-masing foto.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H