Istiqlal, yang dalam bahasa Arab berarti Kemerdekaan, menyimpan banyak nilai sejarah dan sekaligus simbol harmonisasi antar umat beragama di Indonesia.Â
Selain berlokasi persis di seberang Gereja Kathedral Jakarta dan tidak jauh dari Gereja Immanuel, arsitek Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang penganut Kristen asal Sumatra Utara.
Agak berbeda dengan banyak masjid-masjid besar lainnya, gaya arsitektur Istiqlal lebih cenderung modern, yang disebut 'New Formalism', sebuah gaya arsitektur yang berkembang di Amerika Serikat selama tahun 1950 - 1960an. Setelah masa konstruksi yang panjang sejak 1971, Istiqlal akhirnya diresmikan pada tanggal 22 Feb 1978.
Arsitektur campuran itu terlihat dari atap limas yang khas Jawa dan pilar-pilar bergaya Romawi di pelataran masjid dengan hiasan kaligrafi yang indah.
Salah satu masjid terbaru, yang juga belum diresmikan saat ini, adalah Masjid 99 Kubah, karya Arsitek dan sekaligus Gurbernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang dibangun di atas lahan reklamasi di seberang Pantai Losari, Makassar.
Puluhan kubah kecil mengitari kubah utama yang menjadi pusat di tengah bangunan artistik ini. Warna-warna menyala seperti kuning, merah dan coklat dan putih dari kubah-kubah masjid menambah pesonanya.Â
Tidaklah mengejutkan, dalam kurun waktu singkat, Masjid 99 Kubah telah menjadi obyek wisata terkenal dan obyek foto favorit pecinta arsitektur dan fotografi. (Foto terlampir dibuat pada Okt 2018, saat masih dlm proses konstruksi)
Seakan tidak mau kalah, di kota Makassar, jauh sebelum kehadiran Masjid 99 Kubah, saya sudah sering mengagumi keindahan Masjid Amirul Mukminin. Ketika matahari mendekat ke garis horizon, masjid terapung ini tampil seperti super model di atas catwalk -- bidikan kamera para pengunjung, khususnya pecinta fotografi, terus memotretnya nyaris tanpa jeda.