Mohon tunggu...
Tonny Syiariel
Tonny Syiariel Mohon Tunggu... Lainnya - Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Travel Management Consultant, Professional Tour Leader, Founder of ITLA

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Pesona Arsitektur Islam

22 Mei 2020   14:00 Diperbarui: 22 Mei 2020   20:35 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dome of the Rock. Sumber: doc. pribadi.

Pada awal Kekaisaran Ottoman, sesaat setelah menaklukan Konstantinopel di tahun 1453 oleh Sultan Mehmed II, Gereja Hagia Sophia, gereja terbesar di dunia di era Byzantium, dikonversi menjadi Masjid Hagia Sophia (Ayasofia).

Hagia Sophia yang dibangun antara tahun 532-537, kini telah difungsikan sebagai Museum Ayasofia, setelah mantan presiden pertama Republik Turki Mustafa Kemal Ataturk menetapkan perubahan fungsi itu pada tahun 1935.

Interior Hagia Sophia. Sumber: IG@tonnysyiariel
Interior Hagia Sophia. Sumber: IG@tonnysyiariel
Di puncak kejayaan Ottoman, khususnya di bawah Sultan Suleiman yang berjuluk 'Suleiman the Magnificent' (1520-1566), beberapa Masjid terkenal dibangun di Istanbul dan kota lainnya di Turki, yang pengaruh gaya arsitekturnya terus bergerak hingga beberapa abad kemudian.

Salah satu karya fenomenal di masa sang Sultan adalah Masjid Suleymaniye yang dibangun tahun 1550-1557 dengan arsitek ternama saat itu Mimar Sinan. Masjid ini juga disebut-sebut sebagai sebuah karya masterpiece dari Sinan.

Selain Masjid Suleymaniye, kota Istanbul juga menjadi saksi berdirinya Masjid Sultan Ahmed atau kondang dengan nama 'Blue Mosque' (Masjid Biru) yang dibangun antara tahun 1609 sampai 1616. 

Sebutan ini muncul karena warna biru dari ubin yang menghiasi dinding interior masjid ini. Masjid Biru, yang memiliki 5 kubah dan 6 minaret ini, berdiri berseberangan dengan Hagia Sophia. Saat ini bisa dikatakan, Masjid Biru adalah masjid paling terkenal di seluruh Turki.

Interior Suleymaniye. Sumber: IG@tonnysyiariel
Interior Suleymaniye. Sumber: IG@tonnysyiariel
Pengaruh arsitektur Ottoman, khususnya Masjid Biru, ikut menginspirasi pembangunan masjid terkenal lainnya di kota Kairo, yakni Masjid Muhammad Ali Pasha yang dibangun pada tahun 1830-1848. Masjid ternama ini juga disebut Masjid Alabaster, karena dinding masjid yang dilapisi alabaster, salah satu jenis marmer.

Kemegahan masjid-masjid dengan arsitektur Islam yang memesona terus berkembang di mana-mana, dari negara-negara di Afrika utara, Jazirah Arab, hingga Asia Tenggara. Sayang sekali, dengan berbagai keterbatasan yang ada, saya tidak dapat mengunjunginya secara langsung.

Meskipun demikian, saya tidak harus kecewa. Keindahan arsitektur masjid di Indonesia juga tidak kalah mencengangkan. Saya sungguh terpesona dengan Masjid Raya Baiturrahman yang berdiri megah dan anggun di kota Banda Aceh. 

Didirikan tahun 1878-1881, masjid ini tidak hanya sebagai simbol agama dan budaya, tapi juga semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme rakyat Aceh. 

Gaya arsitekturnya berkiblat ke gaya 'Mughal revival', yang mirip dengan Taj Mahal di Agra, India. Inilah salah satu bangunan bersejarah yang selamat tanpa kerusakan berarti pada saat tsunami tahun 2004.

Masjid Raya Baiturrahman. Sumber:IG@tonnysyiariel
Masjid Raya Baiturrahman. Sumber:IG@tonnysyiariel
Di Jakarta, siapa yang tidak kenal Masjid Istiqlal. Selama puluhan tahun tinggal di Jakarta, hampir setiap hari, Senin - Jumat saya melewati masjid akbar ini saat menuju maupun pulang kantor. Dan selama itu pula, saya tidak pernah berhenti mengagumi masjid terbesar di Asia Tenggara ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun