Â
"Brakkk...!! Blassss...!!"
"Aduh...! Ya, Tuhan!"
Sepeda Wing Yung terperosok akibat menabrak batu dan dia terjungkal di jalanan becek. Baju kaosnya kotor dan dua kantong besar berisikan 20an susu kacang pecah dan hancur berantakan. Jalanan memang licin saat itu akibat hujan deras. Wing Yung menatap pecahan susu kacangnya dengan raut wajah sedih. Sambil menahan perih akibat luka lecet di lututnya, ia meraih kembali sepedanya dan bergegas pulang ke rumah untuk mengambil susu kacang yang baru.
"Ada apa, Nak?" tanya mama.
"Wing Yung terpeleset, Ma."
"Ada yang luka, dak?"
"Cuma di lutut dan sedikit di siku tangan, Ma."
"Sini mama oleskan obat merah!"
Dengan penuh kasih sayang, mama mengoleskan obat ke luka Wing Yung. Memang terasa perih, tapi biasanya obat itu sangat manjur. Wing Yung meringis sampai menyipit matanya.