Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Melihat Museum Multatuli, Museum Antikolonialisme di Rangkasbitung

23 Agustus 2019   19:47 Diperbarui: 23 Agustus 2019   19:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di Ibukota Jakarta, bisa dibilang banyak bertebaran Museum. Mulai dari Museum Nasional yang berada di dekat Monas, Museum yang berada di Kota Tua Jakarta, dan museum lainnya.

Bagaimana dengan daerah, Daerah juga memang memiliki museum daerahnya masing-masing. Seperti yang ada di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ini. Ada sebuah Museum yang diberinama Museum Multatuli.

Saya sebenarnya sudah mengetahui museum ini. Namun belum memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rangkasbitung ini. Tapi akhirnya, kesempatan itu datang, ketika saya diajak oleh Hariadhi, untuk jalan-jalan ke Rangkasbitung.

Ke Rangkasbitung ini, kami akan menumpangi, Kereta Commuterline. Commuterline ini merupakan kereta yang melayani penumpang dari Jakarta ke Bogor, Bekasi hingga ke Banten.

Untuk ke Rangkasbitung ini, keretanya berangkat dari Stasiun Tanah Abang. Agar memiliki waktu yang banyak di Rangkasbitung, kami berangkat dengan kereta yang paling pagi. Kurang lebih jam enam pagi berangkatnya.

Kurang lebih jam enam pagi, Kereta yang kami tumpangi akhirnya berangkat. Menuju ke Rangkasbitung butuh waktu dua jam. Kereta harus berhenti di sejumlah stasiun. Kereta yang saya tumpangi juga bersih dan nyaman.

Sampai di Stasiun Rangkasbitung, kami rehat sebentar. Seusai rehat, saya dan Hariadhi berjalan kaki keluar stasiun. Ternyata kami menemui pasar tradisional. Di pasar ini kami sempat jajan kue jajanan pasar dan es campur. 

Usai jajan, kami memutuskan ke Museum Multatuli. Ternyata, bisa dengan berjalan kaki. Jarak dari Stasiun dan Pasar Rangkasbitung, hanya 1 kilometer. Dekat saja. Sekalian bakar kalori lah.

Setelah berjalan kaki, akhirnya kami tiba di Alun-alun Rangkasbitung. Museum ini bersebelahan dengan Perpustakaan Daerah Saidjah Adinda. Dari bagian depan saja sudah ada Signage Bertuliskan MULTATULI.

dokpri
dokpri
Saya pun masuk ke dalam Museum. Bagian halaman depan Museum, ada pendopo besar. Di halaman Museum juga ada Patung besar Multatuli alias Eduard Douwes Deker. Ada juga patung Saidjah dan Adinda.

dokpri
dokpri
Dari pendopo besar, kami masuk ke dalam museum. Masuk museum ini tidak dipungut biaya alias gratis. Masuk ke dalam museum, langsung disambut dengan gambar besar Multatuli dengan kutipan terkenalnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun