Dan memang benar. Hari terakhir Safari Kebangsaan VI PDIP, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengajak kami melihat Mal Pelayanan Publik dan usai itu kami kemudian menyantap Soto Ayam P. Niti.
Soto Ayam P. Niti ini letaknya tidak berjauhan dengan Mal Pelayanan Publik Banyuwangi. Kami hanya berjalan kaki saja. Walaupun soto ayam, ternyata juga tersedia soto babat. Saya memilih soto babat.Â


Dan memang benar. Setelah kami tiba dan duduk-duduk di Pasar Tradisional Banyuwangi, Nasi Bungkus Neng Lilik mulai disajikan. Apa yang membedakan Nasi Bungkus ini dengan nasi bungkus lainnya.
Nasi Bungkus Neng Lilik ini dibungkus dengan daun pisang. Bukan dibungkus pakai koran atau kertas coklat bungkus makanan. Memang berbeda.

Ketika membuka, antara lauk dengan nasi, "dipisahkan" oleh daun pisang. Seperti nasi angkringan. Dan di dalam bungkusan, ada telur, mie gorng dan sambal. Ada juga seperti srudenng.

Nasi Bungkus ini memang nikmat. Saya yang sudah mennyantap soto satu porsi, masih dengan nikmatnya menyantap nasi bungkus khas Banyuwangi ini.Â
Dari ketiga kuliner di Banyuwangi ini, sampai saat ini masih terkesan bagi saya. Terutama ayam super pedas, atau super ayam pedas dan nasi bungkus. Belum saya temui di tempat lain selain di Banyuwangi soalnya.