Mohon tunggu...
Thomas Jan Bernadus
Thomas Jan Bernadus Mohon Tunggu... Penulis - A Freelance Blogger

blogger free lance

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menengok Peralatan Canggih Milik Badan Pengawas Tenaga Nuklir

25 September 2018   17:29 Diperbarui: 25 September 2018   17:33 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sudah pada nonton film laga khas Hollywood yang menggambarkan tentang penjualan senjata nuklir atau tentang perang yang berbau nuklir? Ya film ini sudah banyak yang beredar. Bukan hanya satu judul saja, tapi ada beragam judul bergenre laga dan ada unsur nuklir di dalamnya.

Nah, di film ini digambarkan, untuk mendeteksi adanya radiasi nuklir, menggunakan alat-alat pendeteksi canggih. Selain itu juga ada baju khusus untuk masuk ke area yang terkena radiasi. Jujur saja, alat-alat canggih seperti ini, hanya bisa dilihat di film.

Sampai akhirnya, saya mendapat kesempatan untuk melihat alat-alat canggih pendeteksi radiasi nuklir. Alat-alat ini saya bisa lihat secara langsung. Lah di mana? 

Anda pernah mendengar dengan Bapeten atau Badan Pengawas Tenaga Nuklir? Kalau saya bisa jujur, lembaga ini termasuk lembaga yang sangat asing atau jarang saya dengar. Tapi rupanya badan ini merupakan salah satu lembaga yang penting di negara ini.

Dari namanya saja, sudah Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Sudah pasti berhubungan erat dengan tenaga nuklir. Tapi kalian nggak usah mikir yang negatif soal nuklir ini. Memang kalau dilihat di film-film, yang berbau nuklir ini menyeramkan, tapi pada kenyataannya tidak. 

Nah kesempatan ini datang ketika saya diajak oleh Bapeten untuk melihat apa saja yang mereka kerjakan. Setelah acara edukasi publik yang dilaksanakan oleh Bapeten, kami diajak untuk berkunjung ke Kantor Bapeten yang berada di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat. Sudah pada tau dong kawasan harmoni ini ada di mana?

Kantor Bapeten ini ada yang masih bangunan peninggalan kolonial Belanda dan ada juga yang sudah berarsitektur modern dan bertingkat. Di bagian depan, atau Gedung A Bapeten ini masih bangunan peninggalan Belanda.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Tapi saya yang berkunjung ke gedung Bapeten tidak ke gedung A. Kami akan ke bagian belakang gedung, yaitu Gedung C. Gedung ini merupakan gedung markas I-CoNSEP atau Indonesia Center of Excellent for Nuclear Security and Emergency Preparedness . I-CoNSEP ini sendiri merupakan koordinasi antara Bapeten dengan berbagai lembaga di Indonesia.

Selain dari Markas I-CoNSEP, Gedung C ini merupakan tempat menyimpan peralatan canggih untuk mendeteksi radiasi dan juga markas dari Decision Support System (DSS) dan Early Warning System dari Bapeten. Ruangan yang pertama saya kunjungi adalah DSS.

Di DSS ini bisa memonitor kadar radiasi di beberapa lokasi penting. Bapeten menaruh alat pendeteksi radiasi yang skalanya luas seperti di Istana Negara, Batan dan Puspitek di Serpong, Bandung dan Jogja. Alat-alat ini akan mengirimkan secara realtime hasil deteksi ke DSS Bapeten ini.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
 
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Kadar radiasi ini ditampilkan di sejumlah layar monitor, sekali lagi secara real time. Pak Kohar yang merupakan Kepala Bagian Humas dan Protokol Bapeten menjelaskan, nantinya apabila ada peningkatan radiasi, komputer akan secara langsung menghitung dampaknya dan tindakan yang harus dilakukan.

Dari pemantauan ini, kemudian akan dibahas secara khusus untuk penindakannya seperti apa. 

Dari DSS ini, saya kemudian masuk ke dalam ruangan penyimpanan peralatan untuk deteksi radiasi. Ruangan ini berada di bagian belakang. Ketika masuk, saya pertama kali ditunjukkan alat TLD atau semacam name tag untuk orang yang melakukan inspeksi ke tempat yang menggunakan alat yang mengandung radioaktif.

TLD atau nametag ini nanti akan merekam sudah berapa kali kunjungan yang dilakukan, ke mana saja hingga data paparan radiasi kepada inspektur atau orang yang melakukan inspeksi. Data ini nantinya setiap tiga bulan akan dievaluasi dan tindakan apa yang akan dilakukan.

Di ruangan ini juga tersimpan baju-baju anti radiasi, yang terbuat dari kertas khusus. Ingat, kertas khusus ya, bukan kertas A4 atau kwarto. Baju ini akan dipakai oleh petugas dalam keadaan darurat dimana tingkat radiasi sangat tinggi dan berbahaya.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
 

Di ruangan ini juga, saya melihat peralatan ransel yang didalamnya berisi peralatan untuk mendeteksi radiasi. Radiasi dari radioaktif ini tidak berbau, tidak berwarna dan tidak terlihat. Butuh alat khusus untuk mendeteksinya. Alatnya bermacam-macam, ada yang kecil dan alat yang besar yang bisa mendeteksi secara luas.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Alat-alat ini benar-benar seperti yang ada di film-film ternyata. Dan peralatan seperti ini, dipakai di perhelatan besar yang kategorinya sudah MPE atau Major Public Event seperti Asian Games 2018 dan Annual Meeting IMF dan World Bank di Bali. Sebelum perhelatan dan selama perhelatan, Bapeten terus melakukan pengecekan untuk keamanan.

Peralatan ini, kalau mendeteksi kadar radio aktif, nantinya akan berbunyi atau memberikan tanda khusus. Ya memang seperti di film-film. Bapeten juga sudah memberikan pelatihan khusus apabila terjadi kondisi darurat nuklir di Indonesia. Yang jelas petugas sudah terlatih. 

Ternyata, Bapeten ini punya peranan sangat penting. Dan saya baru tahu juga. Makasih Bapeten yang sudah mengajak saya untuk berkunjung ke Kantor Bapeten. Masih akan ada cerita lain saya soal Bapeten ini. Ditunggu ya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun