Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Galaunya Zelenskyy, Permintaan Putin Terlalu Berlebihan

22 Maret 2022   21:34 Diperbarui: 22 Maret 2022   21:43 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar Beritasatu.com

Halo semuanya, semoga semua pembaca tulisan ini selalu dalam keadaan sehat ya. Pada tulisan ini saya mau mengulas sedikit tentang perkembangan terbaru seputar Invasi Rusia di Ukraina. Dua hari lagi, tanpa terasa tepat sebulan Rusia menginvasi Ukraina.

Banyak analisis bermunculan, terutama tentang Rusia yang dinilai kaget atas perlawanan Ukraina. Bahkan beberapa analisis mengatakan Rusia telah gagal, sebab untuk negara raksasa seperti Rusia, menginvasi negara kecil seperti Ukraina harusnya tidak butuh waktu lama.

Namun faktanya, hampir sebulan Ukraina belum juga takluk pada Rusia. Konon beberapa kota yang sempat dikuasai Rusia berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina.

Sebab Ukraina disokong persenjataan yang besar dari Amerika.Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, sudah menggelontorkan senjata militer senilai  14 Triliun untuk Ukraina.Tapi Presiden Ukraina,Volodymyr Zelenskyy,  tahu bahwa pertempuran sampai kapanpun bukanlah solusi yang diinginkan rakyat Ukraina.

Tapi rakyat Ukraina tidak akan lembek jika kedaulatan mereka diganggu.Inilah yang diucapkan Zelenskyy saat Rusia tetap bersikeras agar Ukraina melepaskan beberapa wilayahnya sebagai wilayah yang merdeka.Sebuah syarat yang sulit dipenuhi oleh Zelenskyy.

Zelenskyy berkata, Ukraina tidak akan tunduk pada ultimatum Rusia yang mendesak agar Ukraina melepaskan sejumlah wilayahnya. Jika Rusia ingin permintaannya terpenuhi, menurut Zelenskyy, Rusia harus menghancurkan Ukraina terlebih dulu.

Namun tampaknya makin kesini permintaan Rusia semakin tidak masuk akal.Setelah sebelumnya secara sepihak mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk yang terletak di Ukraina timur, saat ini Rusia meminta Ukraina menyerahkan wilayah Kharvkiv, Mariupol dan Kiev yang adalah ibu kota Ukraina.

Menurut saya pribadi ini benar-benar penjajahan.Maka jika ada orang yang menyalahkan Zelenskyy dengan mengatakan,"Kenapa sih tidak terima saja syarat dari Rusia biar invasi berhenti?" Maka tanyalah pada diri kita, seandainya ada sebuah negara yang meminta kita melepaskan Jakarta dari kedaulatan Indonesia, apakah kita akan nurut atau berperang angkat senjata?

Motif Vladimir Putin dalam menginvasi Ukraina semakin terbongkar.Jika alasan awal invasi hanya agar Ukraina netral, kini ketamakan Putin makin terlihat dengan ambisi mencaplok Ukraina menjadi bagian dari Rusia.Putin masih hidup dalam kenangan akan kejayaan masa lalu.S aat Putin meluncurkan perang, sebenarnya itupun sudah mencerminkan spirit Putin yang sudah tidak relevan dengan jaman.

Saat ini manusia sudah tidak tertarik dengan perang militer. Manusia saat ini lebih suka berperang secara ekonomi, politik, budaya, hingga perang industri kreatif di dunia hiburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun