Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Ini Tantangan Jadi Penjual Asuransi

5 Juli 2019   14:09 Diperbarui: 5 Juli 2019   14:49 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang masih punya nafas, beralih terbit ke versi online.Fenomena ini membuat wartawan adalah salah satu profesi yang akan punah di masa depan.Jadi apakah fenomena dan faktor eksternal ini yang membuat saya gagal jadi jurnalis? Gak juga sih, memang skill dan nasib punya goresan lain untuk saya.Nanti lain kali saya cerita..

Singkat cerita diterimalah saya bekerja di perusahaan asuransi sebagai seorang Financial Advisor.Financial Advisor adalah sebutan untuk tenaga penjual asuransi.Tiap perusahaan mungkin punya julukan yang berbeda-beda.

Setelah setahun lebih kerja di perusahaan asuransi, apa kesan saya?

Nanti saya akan bahas soal kesan ini pada tulisan saya lainnya.

Tapi setidaknya saya banyak belajar tentang dunia asuransi dan investasi. Nanti juga saya akan bahas hal ini lebih detail.

Tapi asuransi memang industri yang besar.Salah satu komentar pernah masuk ke saya, katanya perusahaan asuransi besar karena menipu orang lain.Gak percaya? Coba baca komentar pada tulisan lain di blog saya ini. Banyak yang komplen.

Gak apa-apa sih, cuman yang mau saya tekankan, blog tersebut saya buat justru untuk berbagi pengalaman.Saya menjelaskan apa yang seharusnya terinformasikan.Gak mungkinlah saya menjelek-jelekkan perusahaan yang kasih saya makan.

Jadi, tantangan pertama saat jadi Financial Advisor di perusahaan asuransi adalah stigma negatif itu sendiri.Itulah yang saya alami dulu (bahkan hingga hari ini).

Bayangkan kamu bekerja di sebuah perusahaan yang dianggap menipu banyak orang, dimana letak kebangganmu?

Soal tipu menipu ini pun akan saya ceritakan pada tulisan lain.

Tapi percayalah, tidak ada produk yang jelek, tenaga penjual yang jahat si banyak. Jadi kalau kalian merasa tertipu, salahkanlah tenaga penjualnya, terutama diri sendiri, kenapa tidak teliti sebelum membeli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun