Mohon tunggu...
Boris Toka Pelawi
Boris Toka Pelawi Mohon Tunggu... Aktor - .

.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Saat Steve Jobs Murka pada John Sculley

15 September 2016   15:00 Diperbarui: 15 April 2019   14:15 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar (charlieoliver.me)

Ketiga, mereka yang lebih suka di lapangan dari pada diam di ruangan. Saya memiliki teman kerja yang pasti bawaannya suntuk kalau duduk di ruangan. Bahkan saat disediakan komputer di depanya yang terkoneksi dengan internet dia akan bingung mau melakukan apa. Komputer dan ruangan hanya digunakan jika ada pekerjaan yang belum diselesaikan.

Orang seperti ini biasanya tak suka sesuatu yang teoritis, mereka lebih suka aktivitas yang bergelut dengan ilmu lapangan. Makanya sekalipun memiliki ilmu yang lebih, orang yang hanya suka dengan aktivitas lapangan kurang cocok jadi seorang trainer. Saya sudah ngalamin kok, biasanya mereka akan menjelaskan seadanya lalu menyuruh kita melakukan ini itu sebagai bentuk latihan.

Tak salah, ini hanya perbedaan metode saja. Tapi mereka kurang memiliki hasrat mengajar walau kemampuanya amat mumpuni dalam mengajar. Mereka juga terkadang malas mengeksplorasi sesuatu yang diajarkan. Berbeda dengan tipe kedua, biasanya mereka akan mengeksplorasi sesuatu yang diajarkan, bahkan kalau perlu sampai menyentuh perasaan orang yang sedang diajar.

Keempat, mereka yang lebih suka di ruangan daripada di lapangan. Berkebalikan dengan tipe ketiga, tipe keempat ini adalah orang yang suka melakukan suatu tugas rutin. Mereka tak suka suatu perubahan. Tugas ini umumnya dijalani oleh seorang admin atau bagian keuangan dalam sebuah perusahaan.

Tipe pekerja ini biasanya sangat rapi, tidak memberontak dan sabar dalam mengerjakan pekerjaanya. Contohnya kasir. Saya pernah melihat bagaimana sebelum seorang kasir bekerja di depan, di belakang mereka harus lebih dulu membungkusi koin lalu kemudian diisolasi sesuai dengan nilainya. Misalnya uang koin seribuan akan ditumpuk sepuluh kali, berarti nilainya sepuluh ribu, lalu kemudian diisolasi. Jadi uang itu pun tersusun rapi saat akan dihitung atau digunakan sebagai kembalian di toko nanti. Hanya orang sabarlah yang bisa melakukan itu setiap hari, dan tak semua orang betah melakukanya.

Kelima, mereka yang suka sekali menjual. Orang dengan tipe ini seperti kita tahu biasanya mengisi posisi sales atau penjual. Mereka selain suka berada di lapangan, memiliki juga hasrat menjalin relasi sebanyak-banyaknya. Mereka jeli melihat peluang dan punya mental baja. Menjual itu tidak mudah, selain ditarget, kita juga akan menghadapi berbagai penolakan. Tapi itulah spesialnya tipe yang ini, mereka merasa tertantang untuk menghadapi tantangan. Mereka biasa bergaji besar, dan tak puas dengan gaji doang. Mereka berambisi mencari upah lebih, dan tahan banting harus ke sana, ke sini, melakukan itu dan ini.

Tipe ini biasanya tidak bekerja dengan jam kerja normal, mereka bukan kerja berdasarkan waktu melainkan target. Jadi kalau target belum tercapai ya mereka akan bekerja sampai malam, kalau perlu pas hari libur. Orang tipe ini tidak pernah hitung-hitungan sama waktu.

Keenam, mereka yang kuat kepemimpinanya dan jeli membangun sistem. Tipe ini adalah tipe yang jarang dimiliki orang. Bukan karena dituntut hebat dalam segala hal, tapi tipe ini dituntut lebih care sama barang, loyal, bijaksana, dan memiliki integritas yang tak diragukan.

Orang pada tipe ini tak mesti menguasai ilmu lapangan, tapi dia dituntut harus bisa me-manage orang-orangnya di lapangan. Demikian pun orang pada tipe ini harus bisa mengolah data dan mengolah informasi. Harus punya misi dan visi yang jelas, serta bisa mengoordinasikan berbagai divisi dan aspek dalam sebuah perusahaan atau organisasi.

Tentu teman semua sudah lebih paham dari pada saya. Akhir kata, ini hanyalah tulisan sederhana, bahwa sebenarnya jika seseorang ditempatkan pada tempat yang tepat maka kemajuan dan hasil yang memuaskan akan didapat oleh lembaga atau perusahaan yang menaunginya. Tentu kita tak perlu jadi John Sculley yang begitu fokus pada pasar, saat ternyata kunci keberhasilan Apple adalah berfokus pada produk. Semua hanya soal jangan salah menempatkan.

Boleh setuju boleh tidak

Penikmat yang bukan pakar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun