Aku membayangkan Pinetop Perkins yang tua, hitam, kurus, berkacamata besar dan memakai setelan jas hitam bergaris putih, memasuki kafe-kafe Blues. Kafe-kafe tua di pojok jalan dengan kabut pekat asap rokok. Jari-jarinya yang hitam dan kurus itu bergerak di tuts piano, memainkan musik yang menghayutkan.
Lalu suasana riuh karena tepuk-tangan.
“Pinetop’s Boogie Woogie.”
Konon, manusia paling tua di dunia hanya mencapai umur sekitar seratus tahun lebih sedikit.
Beberapa orang tua mengalami masa terakhir yang mengenaskan. Sendirian dan diabaikan. Beberapa dari mereka memilih untuk cepat mati. Pada saat-saat terakhir itu, dunia menjadi lebih kejam, terutama diakibatkan oleh anak dan cucu mereka sendiri. Mereka itu adalah keturunan yang tak tahu diri, membiarkan seorang kakek renta makan bubur tanpa lemak, tanpa kopi kental apalagi rokok dan bir hitam dingin.
Sekali lagi, seseorang harus tunduk dan mengorbankan kesenangannya demi sesuatu yang tidak bermutu.
Aku pernah melihat manusia berumur sembilan puluh delapan tahun. Wajahnya penuh kerutan kusam dan lengannya penuh gelambir yang kendor bergoyang-goyang. Para kerabat telah lama mendoakan supaya ia lekas mati saja, karena betapa muak dan repotnya menjadi terlalu tua.
Manusia-manusia itu takut mati, tapi juga takut menjadi tua. Takut menjadi lamban dan sakit-sakitan.
Beberapa dari orang tua yang telah renta itu menyerahkan dirinya secara utuh kepada anak-cucu mereka. Sedikit dari mereka menyerahkan diri pada negara atau asuransi swasta (dagang tetaplah dagang, tai tetaplah tai). Pinetop Perkins menyerahkan diri pada Blues. Beberapa yang aku kenal, menyerahkan diri pada Tuhan.
Apakah orang tua selalu berkepala botak? Aku sendiri selalu berpikir lebih baik seperti itu. Selain sebuah kenyataan; bagaimana rambut bisa tumbuh kalau Anda hanya selalu makan bubur? Manusia-manusia tua itu akan lebih kerepotan dengan rambut yang lebat, karena itu berarti; keramas setidaknya dua hari sekali, menyisir rambut setidaknya sehari sekali, potong rambut setidaknya dua bulan sekali. Cukup, biarkan mereka beristirahat! Mereka telah cukup kerepotan akibat grafitasi yang menarik tubuh mereka hingga melengkung bungkuk.
Sebuah lelucon mengatakan; kalau seorang manusia mengalami botak di bagian depan, itu berarti ia selalu berpikir. Kalau ia mengalami botak di bagian belakang, berarti ia terlalu banyak bermain seks. Dan apabila seseorang mengalami kebotakan total, dari depan sampai belakang, itu berarti ia adalah seorang yang selalu berpikir tentang seks atau seorang yang mendalami seksologi.