Mohon tunggu...
Ajeng Leodita Anggarani
Ajeng Leodita Anggarani Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan

Belajar untuk menulis. Menulis untuk belajar.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pengemudi "Ojol" Tak Cakap Berlalu Lintas, Salah Siapa?

3 November 2022   18:54 Diperbarui: 3 November 2022   18:58 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.cnbcindonesia.com/

Jakarta sudah kembali seperti sebelum masa pandemi. Kemacetan terjadi di mana-mana. Tak hanya di jalan-jalan protokol ibukota, jalan-jalan tikus pun mengalami hal serupa.

 Tingginya penjualan kendaraan bermotor baik roda dua mau pun roda empat memiliki kenaikan yang signifikan setelah pandemi ini, hal yang paling mempengaruhi adalah banyak masyarakat yang terkena PHK dari pekerjaan sebelumnya kemudian beralih menjadi karyawan perusahaan transportasi online atau yang biasa disebut Ojek Online.

Pembahasan ini saya fokuskan pada Ojek Motor, ya.

Perusahan ojek online bisa membidik pasar dengan sangat baik. Mereka menjadi jembatan antara para merchant dengan para customer. Apa saja yang disediakan dalam aplikasi ojek online? Mulai dari jasa mengantar orang, mengantar paket, memesankan makanan dan minuman, membeli kebutuhan sehari-hari, sampai dengan jasa perawatan tubuh sampai perawatan rumah.

Banyak orang yang merasa terbantu, mereka bisa memiliki waktu yang efektif dengan adanya jasa ojek online ini. Banyaknya diskon yang diberikan pihak penyedia jasa pun salah satu godaan yang tak bisa dibiarkan begitu saja. Ojek online seakan menjadi kebutuhan utama untuk para masyarakat "mager" alias males gerak, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Lalu, apa hubungannya antara ojek online dengan tema artikel ini?

Jadi, sebagai customer, tentunya ingin mendapatkan pelayanan yang terbaik. Di antaranya, kecepatan pengantaran, keramahan & kesopanan pengemudi, kualitas produk yang dipesan, diskon, dan masih banyak lagi.

Kecepatan pengantaran ini menjadi salah satu unsur terpenting dari sebuah jasa pembelian online. Rekan-rekan pasti pernah melihat ada pengemudi ojek online yang cara berkendaranya sudah seperti Mas Marc Marquez, kan? 

Motor ditunggangi seperti sedang menjadi joki balap liar. Ia bisa meliuk-liuk dengan motornya di belokan-belokan tajam tanpa peduli setelah belokan tersebut apa yang akan mereka temui. 

Mungkin ada orang yang hendak menyeberang, atau ada mobil/motor lain yang baru mogok dan posisinya masih di tengah jalan, dan hal-hal lain yang bisa menjadi pemicu kecelakaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun