Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sekolah Sebagai Ujung Tombak Melestarikan Tarian Daerah

16 Desember 2022   06:07 Diperbarui: 16 Desember 2022   06:11 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Foto. Tarian daerah Oleh Siswa siswi SMPK.St. Isidorus Lewotala (Dok. pribadi)

Setiap daerah di Indonesia mempunyai tarian adat daerah atau tarian tradisional. Tarian daerah ini terbentuk  dan berkembang sesuai dengan  tradisi atau budaya dalam masyarakat yang mendiami suatu wilayah atau daerah tertentu. Terbentuknya suatu tarian daerah berdasarkan satu garis keturunan,kesamaan karakter serta kehidupan sosial masyarakat setempat. Terbentuknya tarian daerah ini juga sebagai identitas atau jati diri suatu daerah.

Tarian adat tradisional yang ada di Flores Timur sebagian sudah dikenal oleh masyarakat luas namun sebagian juga masih terkubur rapih bahkan tidak diketahui lagi seiring berkembangnya sang masa. Apakah kita mau budaya kita dalam hal ini tarian adat yang merupakan identitas diri kita perlahan-lahan tergerus ditengah masuknya budaya barat yang serba glamor dan mudah diakses oleh masyarakat kini? tentu kita tidak mengharapkan akan hal itu. 

Lalu siapa yang harus bertanggung jawab akan hal ini? Jawabannya adalah kita semua. Serta bagaimana tarian adat ini tetap eksis atau tetap dilestarikan? Untuk menjawabnya butuh gerakan bersama setiap unsur baik dibidang Pendidikan, Pemerintahan,Komunitas-Komunitas,LSM maupun Masyarakat agar tarian daerah tetap ada dan akan selalu ada di daerah ini.

Sekolah sebagai lembaga pendidikan resmi memegang peranan penting dan ujung tombak dalam memelihara,mengembangkan dan melestarikan tarian adat. Sebagai ujung tombak karena salah satu elemen untuk mendukung dan mewariskan tarian daerah ini adalah siswa yang umumnya masih berada dibangku sekolah. 

Siswa menjadi garda terdepan dalam pengenalan tarian adat dan mewariskan kepada generasi berikutnya sehingga tetap eksis dan terawat dengan baik serta tidak punah. Siswa menjadi lokomotif tarian daerah untuk generasi berikutnya oleh karenanya harus direciki dari sekarang sehingga semua jenis tarian daerah yang menjadi kebanggaan bersama dapat dikuasai dan dipahami oleh siswa pada akhirnya merawat dan mewariskan tarian itu kepada generasi berikutnya.

Menanggapi hal itu SMPS St.Isidorus Lewotala yang berada di Desa Bantala Kecamatan Lewolema melakukan praktek tarian adat daerah di sekolah pada hari rabu,(24/2/2016). Hal serupa juga dilakukan hampir setiap tahun menjelang US/UN di sekolah itu. Praktek ini dilakukan agar siswa bisa lebih pekah terhadap tarian daerahnya, Memahami,  Mewariskan serta melestraikan tarian daerah sebagai wujud cintah terhadap budaya daerahnya sendiri.

(Dok. pribadi)
(Dok. pribadi)

Setiap tarian daerah mempunyai kekhasan tersendiri baik dalam gerakan, cara berbusana, alat/perlengkapan yang dibawakan serta makna atau pesan moral yang disampaikan lewat tarian itu. Siswa --siswi  pembawa tarian begitu antusias dalam memperagakan tarian. Diikuti nyanyian daerah yang diiringi alat musik tradisional seperti gendang, gong serta organ menambah kemeriahan tersendiri dari apa yang ditampilkan. 

Dari pengamatan siswa-siswi begitu lihai dalam menari. Dibaluti busana  dan segala perhiasan seperti Baju Senuji, Giring-giring, Rantai manik-manik,Sarung adat (Nowing untuk laki-laki dan Kwatek untuk putri) sabok (kain putih yang melilit di pinggang sebagai ikat pinggang bagi putri), Met (tenunan adat menyerupai selempang yang dililit di pinggang), Kdewak, serta Kenobo Kera (sejenis topi yang bahannya terbuat dari pucuk lontar yang dihiasi dengan bulu ayam warna putih), Anting perak dihiasi benang merah (Blao), gelang menambah keanggunan pada diri anak-anak.

Praktek tarian daerah yang diikuti 51 orang yang terbagi dalam 4 kelompok. Setiap kelompok membawa 2 tarian adat. Pembagian kelompok ini berdasarkan tempat tinggal siswa diantaranya siswa yang asal dari dan tinggal di Desa Painapang,Bantala dan Horonara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun