Mohon tunggu...
Tobias TobiRuron
Tobias TobiRuron Mohon Tunggu... Guru - Hidup adalah perjuangan. Apapun itu tabah dan setia adalah obatnya.. setia

Anak petani dalam perjuangan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Sapu Untuk Keluarga

9 Desember 2022   06:59 Diperbarui: 9 Desember 2022   07:14 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ket. Foto. Pengrajin sapu Lamatou..Stanislaus Hekin. (Foto dok. pribadi)

Udara pagi terasa dingin dalam lembah bukit Baowolo Desa Painapang Kecamatan Lewolema. mentari pagi masih samar-samar memandang,Namun Bapak Stanislaus Ola Hekin sudah menempatkan diri di ruangan kerja miliknya. Cukup asri. Sapu lidi dari kelapa dan sapu ijuk dari sabut kelapa yang siap dijual dibiarkan bergelantungan rapih di ruangan kerja berukuran 2x2 Meter itu. Senyum khas dan canda tawa mewarnai pagi itu. Rombongan kata-katanya melejit. Pelan namun pasti menguraikan secara detail mengenai usaha sapu lidi dan sapu ijuk dari sabut kelapa yang digelutinya saat ini.

Seperti air mengalir ia menceritakan namun tangannya tetap bergerak, memilin setiap lidi dan ijuk dari sabut kelapa bahkan terkadang mengusapnya penuh manja. Begitu lihai dan penuh hati-hati. rupanya kita harus ke ruangan bagian belakang No (sapaan untuk anak laki-laki Larantuka). Biar ceritanya lebih nyaman, Ajaknya.

Ditemani kopi pagi iapun menceritakan bahwa pekerjaannya sebagai pengrajin sapu ini sudah dijalankan kurang lebih sembilan tahun. Awal usaha ini sangat sederhana yakni melihat realitas bahwa salah satu aktivitas yang hampir dijalankan orang setiap harinya adalah menyapu.Pekerjaan ini pasti membutuhkan sapu lidi. Dari pengalaman sederhana ini saya beranikan diri untuk mencoba dan berkeyakinan bahwa saya pasti bisa melakukan ini. Ini bukan sekedar mimpi di alam hayalan namun di alam nyata. Apalagi bahan dasar pembuatan sapu lidi maupun sapu ijuk dari sabut kelapa tidaklah susah, Ucap Bapak empat orang anak ini.

Saya sedikitpun tidak merasa malu menjalankan usaha ini selagi pekerjaan itu halal dan dapat memberikan kontribusi bagi keluarga. Semua pekerjaan itu  saya jalankan dengan suka cita dan tidak bersungut-sungut. Semua orang butuh hidup walau beda dalam menjalankannya. Mungkin ini cara saya, terang Bapak Stanis merendah. Namun saya selalu memotivasi diri saya sendiri bahwa hidup itu indah (Lavita e Bella) apabila kita memaknainya dengan penuh keyakinan dengan tetap berusaha. Karena hidup itu adalah perjuangan dan perjuangan tentu membutuhkan suatu pengorbanan.Siapa lagi kalau bukan kita sendiri berjuang untuk kehidupan kita sendiri, ungkap Bapak Stanis yang sangat lihai juga memainkan alat musik organ.

Suami dari Maria Theresia Tukan menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini ada empat produk sapu yang dihasilkan dan sudah beredar di pasaran  Flores Timur sesuai dengan fungsinya masing-masing antara lain:   

Pertama: Sapu lidi keras dan panjang yang berfungsi untuk menyapu sampah atau kotoran di luar rumah/halaman dan cocok untuk menyapu sampah dalam jumlah banyak dan berat. Sapu ini didesain dengan tongkat yang terbuat dari kayu yang berkualitas sehingga menjadi pegangan yang kuat dalam menyapu.kedua: sapu halus diambil dari ujung lidi yang fungsinya untuk menyapu atau membersihkan kotoran yang ada dalam rumah yang masih menggunakan lantai kasar.ketiga: Sapu lidi yang tongkatnya terbuat dari bambu yang berfungsi untuk membersihkan laba-laba atau kotoran yang letaknya agak tinggi dalam rumah. keempat: Sapu ijuk yang terbuat dari sabut kelapa.berbentuk seperti sapu ijuk plastik buatan pabrik namun berbeda dalam bahan dasarnya.Sapu ijuk ini terbuat dari serat yang diambil dari sabut kelapa.

Ket. Foto. Sapu ijuk dari sabut kelapa dan sapu lidi (Foto dok. pribadi)
Ket. Foto. Sapu ijuk dari sabut kelapa dan sapu lidi (Foto dok. pribadi)

Bahan dasar pembuatan sapu semuanya dari bahan lokal.untuk lidi diperoleh dari ibu-ibu lansia yang ada di Desa Painapang dan di Desa sekitarnya.Saya beli dengan harga Rp.5000 untuk 3 ikat.satu ikat ukurannya satu gelang tangan orang dewasa. Hal ini cukup membantu ibu-ibu lansia yang ada di kampung dalam hal finansial untuk kebutuhannya. Begitu pula dengan kayu yang dijadikan sebagai pegangan atau tongkat.Semuanya dibeli.Kita saling membantu dalam kekurangan.Untuk harga sapu yang dijual semuanya sama yakni Rp.20.000/sapu. Saya juga tidak kuatir akan usaha penjualan sapu ini dengan melihat sapu ijuk dari pabrikan yang kemasannya lebih rapih. Intinya kita menjaga kualitas baik bahan dan hasil sehingga konsumen tetap percaya akan produk penjualan kita,jelas Bapak Stanis Hekin.

Untuk memperlancar usaha dalam proses penjualan, saya bekerja sama dengan beberapa kios yang ada di kota Larantuka.Sampai dengan saat ini kurang lebih 30 kios yang bekerja sama dengan saya untuk menjual sapu. Usaha penjualan sapu sampai dengan saat ini laris manis.Terkadang saya kesulitan memenuhi permintaan konsumen karena pesannya banyak. Namun di kala sepi saya harus keluar masuk lorong dalam kota maupun desa untuk menjual sapu.Terkadang pagi-pagi saya menodong tuan rumah dengan sapu lidi. Hasil dari penjualan sapu ini untuk memenuhi kebutuhan dalam rumah tangga dan membiayai anak-anakku dibangku Pendidikan diantaranya anak yang ke dua diperguruan tinggi, Ke tiga ada dibangku SMA dan si bungsu di SMP.

Saya selalu berpesan kepada anak-anak saya, ini adalah usaha yang dijalankan Bapak oleh karena itu Belajar yang rajin dan kembangkan skill yang ada dalam diri dan fokuslah pada apa yang kamu bisa. lakukan sehingga kelak kamu bisa melakukan sesuatu melebihi apa yang sudah Bapak lakukan. Bapak bangga apabila dikemudian hari nanti kamu berhasil. jangan lupa katakan pada diri kamu bahwa dari sapu saya bisa menjadi seseorang, Urai Bapak Stanis Hekin.

(Tobias Ruron)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun