Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pejabat Jujur di Indonesia Akan Semakin Langka?

3 Juni 2017   19:49 Diperbarui: 19 Juli 2017   21:11 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
keterangan foto: dua kali jadi bupati,tapi tidak punya SPBU dan juga tidak punya Kebun kelapa sawit /dokumentasi pribadi

 Pejabat Jujur di Indonesia,Akan Semakin Langkah?

Kalimat ini terasa sangat tajam menusuk. Tapi sesungguhnya, pertanyaan  menyakitkan ini,tercipta lantaran fakta fakta  yang terungkap di berbagai media. Bukan hanya Bupati,Gubernur,Menteri, bahkan tokoh tokoh yang selama ini dijadikan panutan oleh masyarakat, ternyata satu persatu di ciduk oleh KPK dan  aparat Kepolisian dan terpaksa menghabiskan sisa sisa umurnya dalam penjara.

Tindakan yang telah dilakukan orang orang ,yang dulunya merupakan :"orang orang terhormat" telah menistakan ,bukan hanya dirinya pribadi,tapi juga seluruh anggota keluarganya.Bahkan ikut terpercik rasa malu pada komunitas yang selama ini menghormati,bahkan menyandung mereka.

Impian impian untuk menikmati masa masa tua dengan santai bersama anak istri dan cucu cucu,karena merasa tidak ada yang tahu tentang apa yang telah dilakukan semasa masih berkuasa,ternyata tidak seperti diharapkan dan diyakini.Karena bagaikan mimpi di siang bolong, harus mengunakan rompi orange  dan masuk tahanan. Apa boleh buat,nasi sudah keburu hangus. Kalau sekedar menjadi bubur ,masih lumayan  bisa dinikmati,tapi kalau nasi sudah keburu hangus ,mau diapakan lagi.

Syukur Sahabat Saya Tidak Punya SPBU dan  Kebun Kelapa Sawit

Tulisan ini ,terinspirasi oleh percakapan dengan sahabat saya,yang dua kali menjadi Bupati  di Kerinci,tapi tidak punya  apa apa.

Dua tahun lalu,begitu kami landing di Jambi,ternyata sudah dijemput oleh  sahabat kami,pak H.Bambang dan istrinya bu Hj.Nurul.  Saya dipersilakan duduk didepan,mendampingi Pak Bambang yang mengendarai mobil. Sementara istri saya ,duduk dibelakang ,ditemani bu Hj.Nurul.

Begitu kendaraan mulai bergerak,sifat iseng saya mencuat dan langsungmembuka pembicaraan:" Nggak pakai sopir Pak Bambang?"

 "Sopir apaaan...? Saya kan masih kuat.. Nah ,bayangkan anda di sopiri oleh Kolonel. Terus minimal pangkat anda apa Pak Tjipta?" canda pak Bambang.

" Yaa jenderal he he he ..."jawab saya. Kami berempat ketawa.

Pak Bambang ini,mengawali karirnya dibidang militer,dengan  pangkat terakhir Kolonerl Pernah jadi komandan Kodim dan Kasrem di Jambi .Kemudian Bupati di Bangko .Lalu Bupati di Kerinci. Berpikir sampai disini,saya jadi senyum senyum sendiri. Bayangkan saya di sopiri oleh bupati. " Lho kenapa senyum senyum Pak Tjipta?",kata Pak Bambang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun