Dipadang pasir, segelas air jelas lebih berharga dari pada segenggam emas. Karena disaat kehausan yang mendera, ternyata emas yang begitu berharga, sehingga tidak jarang orang mau melakukan apa saja untuk mendapatkannya, disini, di padang pasir, sama sekali tidak berguna untuk menjelamatkan hidup kita. Tapi segelas air ,dapat membuat orang mampu bertahan hidup ,untuk mencari jalan keluar.
Hal yang biasa biasa saja dan semua orang pasti memahaminya, hanya saja sering terlupakan. Berharga atau tidaknya sesuatu ,sangat tergantung pada situasi dan kondisi. Seutas tali yang harganya Cuma 10 ribu rupiah di pasar, ketika ada orang yang hampir tenggelam dalam lumpur, maka tali tadi bisa menjadi benda yang tak ternilai, karena dengan tali yang Cuma 10 ribu, kita dapat membantu menyelamatkan seseorang dari kematian.

Kemarin siang, seperti biasa kami jalan jalan ke pusat kota di Perth.Dari rumah kediaman putra kami di Iluka, kami naik bis ke stasiun Kereta Api di Joondalup. Disini kami naik kereta api menuju ke Perth Train Station.Tiba di stasiun, kami berencana mau melanjutkan perjalanan ke Victoria Park ,dengan mengunakan Kereta Api jurusan Thornlie.. Tapi menengok di papan pengumuman, masih ada waktu 14 menit lagi, maka kami duduk santai di kursi yang ada di stasiun.
Tiba tiba pandangan mata saya tertuju pada seorang wanita yang tampak gelisah. Dari cara berpakaiannya, saya menerka, kalau bukan dari Indonesia, kemungkinan dari Malaysia. Berjalan mundar mandir dan menengok sekelilingnya, sambil tiap sebentar melihat ke jam tangannya. Sementara disebelah tangan lainnya ,menyeret sebuah koper.Tidak tega menengok,saya berdiri dan berjalan mendatangi ibu tersebut;.
Baru saja saya mau bertanya, tiba tiba si ibu sudah mendahului bertanya:” Aduh, bapak dari Indonesia yaa?”. Mungkin menengok saya pakai baju batik, maka si ibu langsung menebak.
“Benar bu, saya dari Indonesia. Maaf, lagi menunggu siapa bu?” Jawab saya.
“Aduh pak, saya janji mau dijemput oleh Ponakan saya di sini. Tapi sudah satu hampir satu jam saya keliling tidak ketemu. Mau hubungi Hp nya,ternyata batterai Hp saya sudah drop.Lupa di cas sebelum berangkat. Mau numpang cas juga nggak tau dimana?”
“Bu, kalau mau cas Hp atau cas Laptop, tuh ditiap tiang ada bu.” Kata saya menunjukkan tempat cas yang memang ada dihampir setiap tiang di stasiun kereta api di Perth.
“Aduh, saya tidak tahu pak,Makasih ,,,makasih ,kata si ibu.sambil memasang colokan Hpnya untuk di cas. Dan sesaat kemudian mulai menelpon . Saya tentu tidak mendengarkan apa pembicaraan si ibu dengan ponakannya. Tapi selang beberapa detik ,si ibu melambaikan tangan dengan suara ceria.sambil berteriak:” Makasih pak..sudah kontak dengan ponakan saya.. ntar ia menuju kesini”
Saya juga melambaikan tangan, karena kami sudah harus berjalan menuju ke Terminal 4 untuk mengambil jurusan Thornlie,yang akan mengantarkan kami ke Victoria Park.