Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Dari Australia ke Kompasianival, Apa Sih yang Kami Cari?

8 Oktober 2016   07:31 Diperbarui: 8 Oktober 2016   07:56 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan Oktober 2016 ini , atau tepatnya tanggl 12 Oktober, saya akan genap empat tahun berada di Kompasiana. Setelah satu tahun bergabung, ada kerinduan dalam hati kami untuk dapat bertemu muka dengan teman teman sesama Kompasianer. Oleh karena itu saya dan istri ,mencari cari alasan untuk dapat hadir.Walaupun tiket dari Australia ke Jakarta pulang pergi ,cukup besar.Namun kami merasakan ada suatu magnet yang “memaksa “ untuk hadir. Bahkan tahun lalu, sehari setelah Kompasianival ,kami langsung balik ke Australia,karena ada pekerjaan yang harus diselesaikan.

Secara pribadi saya merasakan bahwa di Kompasiana ini, terdapat persahabatan yang tulus. Bayangkan saja, ada begitu banyak teman teman yang begitu besar perhatiannya, sehingga tidak lagi menghitung biaya untuk mengirimkan kami beragam souvenir  dan buku,serta makanan.

Begitu banyaknya ,sehingga saya tidak mampu menghafal semuanya. Beberapa yang saya ingat adalah :

  1. Weedy Koshino: mengirimkan  dompet dan makanan kering khas jepang
  2. Maria Etha: mengirimkan buku ke Australia dengan biaya 250 ribu rupiah
  3. Siti Nur Hasanah:  mengirimkan batik tulis tangan yang sangat indah
  4. Leni Marlina: mengirimkan ikan asin dari Banjarmasin dan has Lampung
  5. Rudy Geron:  membiayai kami menginap di hotel Lombok 3 malam
  6. Sisca: mentraktir kami makan siang hingga dua kali
  7. Betterthangood ina:   mentraktir kami makan malam berkal kali
  8. Rudy: di Jambi kami dapat satu kardus kopi

Dan yang lebih membanggakan lagi,kami bahkan ditraktir makan siang oleh COO Kompasiana berkali kali.  (Mohon maaf kepada teman teman, tidak semua nama saya tuliskan disini).

Persahabatan Tidak Dinilai dengan Uang

Persahabatan tentu saja tidak dinilai dengan uang.Juga tidak dari nilai berapa banyaknya yang sudah kami terima. Melainkan sebuah rasa haru, betapa persahabatan di Kompasiana ini sungguh terasa sangat indah.

Kompasiana Adalah Media Tempat Berbagi Kisah Hidup

Menulis naskah buku dan diterbitkan,akan dapat menghasilkan uang.Dan hal ini sudah saya buktikan. Lebih dari 200 juta  rupiah ,saya dapatkan dari hasil royalty 9 judul buku yang diterbitkan oleh PT Elekmedia Komputindo Jakarta. Menulis di Kompasiana tidak dapat uang,tapi memperoleh kepuasan batin ,yang tidak dapat dinilai dengan uang.

Melalui tulisan tulisan yang terpostingkan disini, tidak sedikit orang yang dapat memetik manfaatnya.Baik merupakan inspirasi,maupun sekaligus sebagai motivasi ,untuk mengubah nasib.Karena itu ,saya memilih untuk tetap menulis di Kompasiana.walaupun ada ajakan untuk menulis di blog lain dan dapat honor yang lumayan.

Sampai ketemu di Kompasianival .

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun