Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Curhat Kebablasan Bisa Berubah Jadi Bom Waktu

26 Desember 2015   08:36 Diperbarui: 26 Desember 2015   09:01 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangan Terjebak Dalam Curhat Kebablasan

Manusia adalah makluk sosial ,yang tidak dapat hidup sendiri. Butuh berteman dan bersahabat dengan sesamanya,siapapun adanya . Dalam jalinan persahabatan adalah sangat wajar terjadi komunikasi yang lebih intensif. Saling curhat, mulai dari hal hal sepele, hingga menyangkut masalah pekerjaan dan kehidupan.

Dengan harapan, mungkin mendapatkan masukan , untuk menemukan solusinya. Misalnya:” Mas, saya sudah bertahun tahun kerja di perusahaan ,tapi tidak ada peningkatan Baik dari segi keilmuan,maupun peningkatan gaji .Ada saran nggak mas?”

Mode curhat sejenis ini,tentu adalah hal yang sangat wajar. Karena itulah perlu kita banyak sahabat,yang mungkin dapat memberikan solusi ,ketika sedang hadapi kejenuhan dalam pekerjaan,maupun dalam kondisi tertekan.

Curhat Tidak Sehat Dapat Hancurkan Keluarga

“ Mas, suami saya adalah orang yang tidak peduli dan suka sekali menyalahkan apapun yang saya lakukan. Seandainya , saya dapat suami seperti mas, alangkah bersyukurnya saya. , Saya ikhlas mencuci kakinya setiap hari….” Nah,ini salah satu curhat yang dapat diibaratkan sebagai bom waktu. Kalau yang menerima curhat ini tidak arif dalam menjinakkan bom waktu ini, maka terjadilah petaka itu… “bom meledak” dan rumah tangga hancur…

Hal ini juga terjadi dari sisi pria ke wanita. Curhat makin lama makin intensif dan melampaui keakraban yang wajar..” Mbak, istri saya pemalas, Bangun pagi wajah kusut, rambut masih penuh dengan role dan jepitan, persis kayak babu . Kalau istri saya bisa kayak mbak, yang selalu necis ,bersih dan senyum,alangkah bahagianya saya.. Lautan apipun akan saya salami……” Nah,kalau tadinya curhatnya dapat menjadi bom waktu, kalau curhat pria kewanita seperti ini,dapat dikatakan granat yang sudah dicabut pen nya dan sesaat lagi akan meletus dan memporak porandakan seluruh keluarga……

Keluarga Adalah Nomor Satu

Sayang kepada Siapapun Adalah sangat baik,namun jangan lupa sayang kepada Keluarga adalah nomor satu. Jangan sampai main sayang sayang nya ,seperti layangan putus,yang tidak terkendalikan lagi,

Cara Antisipasi

Mencegah adalah jauh lebih baik daripada mengobati, Hal ini berlaku dalam segala aspek kehidupan. Mencegah petaka adalah jauh lebih baik,daripada memperbaiki, apa yang sudah kita hancurkan.

  • Maka cara untuk mencegahnya adalah
    batasi diri dalam hal curhat curhatan
  • Hentikan acara curhatan ,bila sudah masuk kelampu merah
  • Jangan biarkan wanita ataupun pria lain,masuk kedalam kehidupan keluarga kita
  • Jangan larut dalam curhat curhatan,sehingga siang malam pada orang yang sama
  • Kehilangan sahabat sangat menyakitkan
  • Tapi kehilangan keluarga ,akan jadi sesalan seumur hidup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun