Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Aturan Mengalahkan Kemanusiaan

4 Oktober 2025   19:26 Diperbarui: 4 Oktober 2025   19:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sumber: https://www.kompas.id/artikel/diusir-indonesia-dan-malaysia-nur-amira-saya-bukan-kriminal

Kisah Pilu Nur Amira dan Putrinya

Kasus Nur Amira mestinya bisa diselesaikan dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan dan perlindungan atas perempuan serta anak.

Terjebak "limbo" kewarganegaraan

Nur Amira bukanlah orang asing di negeri ini. Sejak usia 8 tahun, ia sudah menetap di Kota Payakumbuh dan bahkan memiliki KTP. Ia dikenal sebagai ibu tunggal yang berusaha hidup sederhana tanpa mengganggu orang lain.

Namun, belakangan ia menjadi korban dari status kewarganegaraan yang tak diakui baik oleh Indonesia maupun Malaysia.

Indonesia menilainya tinggal melebihi batas izin kunjungan.

Malaysia menganggapnya pendatang gelap karena identitasnya tidak ada di pangkalan data kependudukan.

Akibatnya, Nur Amira bolak-balik dideportasi. Bahkan, ia pernah dipenjara dua bulan di Malaysia. Kini, Imigrasi Agam kembali berencana mendeportasinya ke negeri jiran itu.

Air mata seorang anak

Di sisi lain, Zahira, anak semata wayangnya, hanya bisa menahan rindu di rumah mereka di Nagari Situjuah Batua, Kabupaten Limapuluh Kota. Sejak perpisahan itu, ia menjalani hari-hari dengan kalut, penuh rasa takut dan kesedihan.

Bayangkan seorang remaja berusia 15 tahun harus melewati masa sekolah tanpa dukungan ibunya di sisi. Situasi ini jelas meninggalkan luka batin yang dalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun