Hadapilah Dengan TabahÂ
Ada beragam cara ditempuh orang ketika menghadapi berbagai masalah pelik dalam hidupnya. Tentu saja setiap orang berhak menentukan langkah apa yang akan diambilnya, karena tidak ada orang lain yang bertanggung jawab atas hidup kita, kecuali diri kita sendiri.
Namun, belajar dari kesalahan yang dilakukan orang lain atau belajar dari kegagalan yang mereka alami sesungguhnya tidak kalah penting bila dibandingkan dengan belajar dari kesuksesan seseorang. Bahkan, kadang pengalaman pahit jauh lebih memberi pelajaran berharga daripada sekadar cerita indah tentang keberhasilan.
Hingga saat ini, berjibun seminar motivasi ditampilkan dengan judul-judul yang menarik hati, antara lain
- Jalan Pintas Menuju Sukses
- Sukses Ada Dalam Genggaman Anda
- Setiap Orang Bisa Sukses
- Mengubah Nasib Dalam Seketika
- Langkah-Langkah Meraih Sukses
- dan seterusnya, dan seterusnya.
Tujuannya tentu saja sangat baik, yakni memotivasi orang untuk bangun dari mimpi buruk dan bangkit bekerja keras demi bisa mengubah nasib. Upaya seperti ini tentu pantas diapresiasi. Akan tetapi, hingga saat ini rasanya jarang sekali ada seminar dengan tema:
Menghadapi Kegagalan, Apa yang Harus Dilakukan?
Mungkin karena judul ini dianggap tidak memiliki daya tarik dan jauh dari selling point, sehingga menjadi tidak populer. Padahal, justru di titik kegagalan itulah seseorang benar-benar diuji: apakah ia akan menyerah atau bangkit kembali.
Belajar dari Kegagalan
Artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi. Saya pernah mengalami badai topan kehidupan. Saat di mana kerabat sendiri enggan membuka pintu rumahnya hanya karena kami miskin. Sakit rasanya, seolah harga diri diremukkan, seolah keberadaan kita tak ada artinya.
Namun dari pengalaman pahit itu, saya belajar bahwa kegagalan bukanlah akhir segalanya. Kegagalan adalah guru yang tegas, yang memaksa kita untuk lebih tabah, lebih bijak, dan lebih rendah hati.
Saat menghadapi tantangan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan: