Inilah Buktinya
Tulisan saya yang berjudul:" Tidak semua orang senang dipanggil dengan sebutan Ananda" , sekaligus merupakan pedoman bagi saya, bagaimana sikap saya dalam menulis di kompasiana
Apakah kami berdua diterima secara utuh di kompasiana Ataukah kami berdua harus menentukan sikap.
Puji syukur kepada Tuhan, ternyata Kami berdua disayangi oleh sahabat Penulis di kompasiana
Ijinkanlah saya kutip beberapa contoh komentar yang merupakan ungkapan hati sahabat Penulis di kompasiana di kolom komentar
Terima kasih Opa.. kalo saya, senang dipanggil ananda
Selamat pagi, Bapak Tjipta...
Terima kasih tentang berbagi artikel menarik dan sarat makna mendalam berupa klarifikasi bahwa tidak semua sahabat di Kompasiana menyukai sebutan ananda, yang ditanggapi dengan arif dan bijaksana dengan luwes, penuh kerendahan hati dan menunjukkan kematangan jiwa yang mengagumkan👍🏻👍🏻👍🏻
Terima kasih Pak Effendi, saya senang sekali dipanggil Ananda. Berasa dekat seperti keluarga. Terim kasih juga atas petuah dan hikmat yang dibagi lewat tulisan selama ini. Hhehe...meskipun saya belum lama gabung di Kompasiana. Sehat-sehat selalu ya Bapak dan Ibu.
Selamat sore, Pak Tjip. Waaah saya suka dipanggil Ananda, terasa punya seorang Bapak kembali. Setelah sekian lama tak ada yang panggil Ananda.
Terima kasih Pak Tjip telah berbagi pengalaman, salam hormat sehat selalu bersama Bun Ros dan
Selamat pagi Opa. Ananda malah senang dipanggil ananda, bahkan meng-ananda-kan diri saat membuat dan membalas komentar Opa dan Oma. Karena menurut ananda itu kata yang berkelas.
Salam hangat selalu dari ananda buat Opa dan Oma, semoga pekan ini pekan yang menyenangkan kita semua.
.Selamat sore, Pak Tjip. Waaah saya suka dipanggil Ananda, terasa punya seorang Bapak kembali. Setelah sekian lama tak ada yang panggil Ananda.
Mohon maaf tidak mungkin semua komentar saya tuliskan di sini. Karena itu saya hanya mengutip beberapa komentar.
Terima kasih tak terhingga untuk kasih sayang dan perhatian yang begitu besar terhadap kami berdua.
Tjiptadinata Effendi