Untuk pertama kali selama lebih dari 50 tahun, kami berdua naik kereta api ke Bandung. Awalnya saya mau sewa mobil dan nyetir sendiri dengan penumpang tunggal isteri saya. Tetapi Putra kami bilang:"Jangan papa. Jalan macet. Kapan mau ke Bandung?"
Saya sampaikan bahwa rencana Senin pagi berangkat ke Bandung dan kembali hari Selasa.
Dan tidak sampai setengah jam kemudian, Irwan Effendi Putra kedua kami mengirimkan tickets pulang pergi Kereta Api Parahyangan.
"Saya yang traktir papa mama " kata Putra kami. Ya,senanglah hehehehe.
Diantarkan oleh Maria Adik Kami
Tadi pagi kami berdua di antarkan oleh Maria dan Novel ke Stasiun KA Gambir.Â
Masuk keruang keberangkatan, kami berdua kagum menyaksikan pemandangan yang tak kalah dibandingkan dengan Stasiun KA di Australia. Tiket kami scan di mesin check in. Tampak dilayar:" Print out boarding pass" Kami lakukan sesuai petunjuk dan Boarding pass langsung diterbitkan.
Petugas menyarankan untuk scan wajah. Kami ikuti petunjuk dan selesai.
Kemudian naik lift ke lantai 2. Menuju ke gerbong KA Parahyangan.
Memasukki gerbong KA Parahyangan kembali kami kagum, karena tak ubahnya bagaikan di business class di pesawat udara. Ada hidangan roti dan kue serta coklat hangat. Masih ada air mineral dan jus. Semuanya merupakan bagian dari fasilitas KA Parahyangan.
Petugas dengan costum rapi dan santun membagi makanan dan minuman. Tak ubahnya bagaikan naik pesawat di business class.
Ada fasilitas free WiFi selama perjalanan .
Dan kalau mau tambahan minuman, tinggal minta. Layanan sangat ramah dan santun.
Toilet tidak kalah bersih dibandingkan dengan toilet di luar negeri.
Perjalanan dari Stasiun Gambir Jakarta ke Bandung, sangat menyenangkan hati.
Dijemput Kakak dan Keluarga
Tiba di Stasiun KA Bandung, kami berdua sudah di tunggu oleh kakak perempuan saya Yanita Effendi,satu satunya saudara kandung saya yang masih ada . Dewi keponakan kami, sudah menyambut di pintu keluar.
Kami berdua langsung diajak makan siang disalah satu restaurants l. Sambil saling melepas kangen, kami menikmati makan siang bersama.
Pertemuan yang menghadirkan rasa syukur kepada Tuhan,dalam usia 80 tahun kami berdua diberikan kesehatan lahir batin sehingga dapat bertemu dengan kakak perempuan saya bersama keluarga di BandungÂ
Kami berdua ikut bangga. Ternyata kereta api di negeri kita tak kalah dibandingkan dengan di Australia. Pengalaman pertama kali selama lebih dari setengah abad, kami berdua naik kereta api di Tanah Air.
Terima kasih kepada semua sahabat sesama Penulis di Kompasiana yang berkenan singgah.
Salam hangat dari kami berdua di Cijerah Kota BandungÂ
Tjiptadinata EffendiÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI