Lokasi Pemilu tahun 2019 di KJRI -Sydney /dokumentasi pribadi
Sejak bulan lalu, tampak Panitia Pemilu di  Western Australia sudah mulai bekerja. Dimulai dengan menyeleksi anggota Panitia Pemilu dan disusul dengan mengirimkan formulir lewat email kepada setiap Warganegara Indonesia yang domisili di Western Australia.
Pada waktu Pemilu tahun 2019 sempat heboh di berbagai media ,tentang pemilu yang ricuh. Antara lain Tribunnews menyajikan berita dengan judul "Ribuan WNI Golput di Sydney", karena tidak bisa mencoblos lantaran  tidak diizinkan masuk oleh panitia.Â
Sementara dari pihak panitia menjelaskan bahwa seluruh warga yang sudah masuk ke dalam pekarangan TPS sebelum jam penutupan, semua dilayani hingga selesai pada jam 19.00 waktu setempat, meski secara resmi penutupan adalah jam 18.00. Terus siapa yang salah dalam hal ini?Â
Pada waktu itu,kami berdua berada di lokasi TPS sejak dari pagi  dan menyaksikan rangkaian acara komunikasi yang berlangsung, bahkan ikut terlibat dalam berinteraksi dengan para petugas disana pada umumnya mereka masih muda usia dan menghargai setiap tamu yang datang.
Kericuhan yang sesungguhnya tidak perlu terjadi,bila para pemilih juga mau secara bersama sama mematuhi aturan  yang ditetapkan. Jangan menunggu saat akhir ,baru berbondong bondong masuk.  Maka terjadilah hal yang sesungguhnya tidak perlu terjadi.
Memilih Bukan Hanya Hak ,Tapi juga KewajibanÂ
Demi menunaikan hak dan kewajiban sebagai salah seorang WNI yang kebetulan domisili di negeri orang, maka saya dan istri telah mengenyampingkan semua urusan lain dan siap melakukan perjalanan selama lebih kurang dua jam perjalanan berkendara dari Wollongong menuju ke KJRI di Sydney.
Kami menunggu dengan sabar selama berjam jam di lokasi, karena nama kami tidak ada dalam daftar di TPS 1. Selama masa menunggu itu kami menahan lapar dan tidak makan siang karena tidak ada yang berjualan di sekitar KJRI Sydney dan baru bisa kembali ke rumah setelah dua jam lebih perjalanan.
Total kami menghabiskan waktu lebih dari empat jam untuk perjalanan pergi dan pulang. Baru tiba kembali di rumahsetelah hari mulai gelap. Tapi bagi kami berdua tidak ada masalah karena hak dan kewajiban sebagai salah seorang WNI telah kami penuhi dengan baik.Â