Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Sapaan "How are You" Belakangan Bermetamoforsa Menjadi "How are We?"

11 Maret 2023   21:17 Diperbarui: 11 Maret 2023   21:29 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi 

Mengapa demikian?

Selama ini,semua orang tahu,bahwa sapaan yang lazim  untuk  menyapa adalah How are You ? Apa kabar? Tetapi belakangan ini,sudah mulai berubah,menjadi "How are we?'  Karena telinga belum terbiasa mendengar kalimat tersebut,maka ada perasaan.  kikuk bagi mendengarkan. Kalau yang menyapa,adalah warga pendatang,tentu saja sama sekali tidak menjadi masalah,karena dianggap mungkin kurang pas berbahasa Inggris. Tapi karena yang mengucapkan salam "How are we?" adalah warga lokal,maka tentu saja terpikir oleh saya,mengapa begitu ?

Memang pergantian kosa kata "You" menjadi "We" masih belum merata.tapi semakin hari semakin banyak yang menggunakannya. Tapi kami masih tetap berpegang pada prinsip How are you?

Secara umum, alasan mengapa seseorang menggunakan sapaan "How are we?" daripada "How are you?" mungkin tergantung pada beberapa faktor, seperti:

Seseorang mungkin sebagai cara untuk menunjukkan keterikatan sosial atau keakraban dengan orang yang di ajak bicara. Ungkapan ini mungkin digunakan untuk mengurangi jarak sosial antara pembicara dengan lawan bicaranya

Menggunakan "How are we?" sebagai bentuk perhatian dan empati terhadap kondisi fisik atau emosional orang yang di ajak bicara.  Atau boleh jadi dapat mencerminkan sikap peduli dan perhatian terhadap orang lain. Beberapa orang mungkin menganggap "How are we?" sebagai bentuk percakapan yang lebih santai dan ramah dibandingkan dengan "How are you?" yang dianggap lebih formal. Dalam hal ini, penggunaan "How are we?" mungkin menjadi bagian dari gaya percakapan pribadi atau budaya komunikasi tertentu.

Pengaruh media sosial: Penggunaan "How are we?" dalam bahasa sehari-hari mungkin juga terkait dengan pengaruh media sosial, di mana orang sering menggunakan bahasa yang lebih santai, akrab, dan terkadang tidak standar dalam komunikasi online.

Meskipun "How are we?" bukanlah bentuk sapaan yang umum dalam percakapan sehari-hari, penggunaannya mungkin terus berkembang dan berubah seiring waktu. Penting untuk diingat bahwa bahasa selalu berubah dan berkembang sesuai dengan konteks dan budaya yang berbeda. Oleh karena itu, apa yang mungkin terdengar tidak biasa atau tidak standar saat ini, bisa saja menjadi umum dan diterima di masa depan.

Seperti penggunaan kata :"kamu dan kalian" dulu hanya diucapkan oleh guru dan dosen terhadap murid dan mahasiswanya. Tetapi dalam komunikasi terhadap orang lain, menggunakan kata "kamu atau kalian" akan mendapatkan stigma,sebagai orang kurang memahami sopan santun.Tetapi seiring dengan perjalanan waktu,khususnya dikalangan generasi mileneal.kosa kata :"kamu dan kalian" sepertinya sudah diterima sebagai bagian dari kehidupan mereka .

Apakah ,kalimat sapaan : "How are we" kelak juga akan mendapatkan tempat dalam hati orang banyak,tentu saja waktu yang akan menentukan

How are we?

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun