Rencana Tuhan Jauh Lebih Indah Dibandingkan Rencana Kita
Saya memang pernah bercerita tentang kehidupan masa lalu kami dalam kemiskinan dan kemelaratan. Tapi bukan dalam konteks berusaha menjadi Pengemis Online. Melainkan semata mata,menceritakan,bahwa untuk mencapai tingkat hidup seperti saat ini ,butuh waktu 7 tahun hidup menderita . Dan puluhan tahun kerja keras siang malam
Tidak sempat Honeymoon. Biasanya sehabis pesta pernikahan,pasangan melakukan perjalanan bulan madu ke luar kota atau keluar daerah,bahkan bagi yang isi dompetnya tebal,dapat melewati Honeymoon di luar negeri. Tapi kami berdua hanya sempat "Honey days" ke Bukittinggi dengan menumpang bus umum. Menginap di Penginapan di Jalan Tembok Bukittinggi dengan sarapan pagi ,sepotong pisang goreng dan secangkir kopi.Hanya itu. ?Â
Benar, selanjutkan seperti yang sudah pernah diceritakan,perjalanan hidup kami serasa mendaki Bukit Golgotha. Sarat dengan kepedihan dan keperihan , Anak isteri tergolek sakit,sedangkan saya sendiri batuk darah. Berdoa?Pagi,siang dan malam dan dalam setiap tarikan nafas ,kami berdoa ,semoga Tuhan membukakan jalan untuk dapat mengubah nasib kami . Tetapi ,pada waktu itu saya sempat terpikir ,bahwa Tuhan mungkin sangat sibuk.dengan orang orang kaya,yang banyak menyumbang untuk membangun Rumah Tuhan.sedangkan kami berdua,tak pernah memberikan apapun .
Bahkan terkadang "iri hati " kepada Tuhan. Orang berlomba lomba meletakan uang kertas ratusan dalam kantong kolekte,tapi saat saya datangi rumahnya dan minta pinjam uang untuk putera kami yang sering kejang kejang,bukannya dibantu,malah saya  dinasihati :"Makanya,kalau belum mampu  jangan buru buru menikah. Nah ,lu sudah rasakan,akibatnya bukan hanya diri lu yang menderita,tapi isteri dan anak lu juga ikut menderita." Begitu pesan dari Om saya yang terkenal dermawan dikalangan gereja.
Indah Pada Waktunya
Pada saat menjalani hidup dalam penderitaan,sempat iman saya tergoncang. Sempat terlayang dalam pikiran saya :"Apakah Tuhan hanya mendengarkan doa orang orang kaya saja" Tapi cepat cepat pikiran setan itu saya buang jauh jauh. Setelah masa penantian yang panjang,akhirnya saya baru sadar,bahwa :"Segala sesuatu akan indah pada waktunya" Bagaikan mimpi,impian demi impian kami menjadi kenyataan
Kalau dulu,mau makan sehari 3 kali saja,sangat sulit,tapi setelah nasib kami berubah,dengan mudah kami bisa makan sehari di tiga negera yang berbeda. Sebagai contoh. Oktober tahun lalu,kami sarapan di Excecutive lounge di Bandara Sukarno Hatta. Makan Siang di Changi Airport dan makan malam bersama anak mantu cucu dan cicit kami di Japanese Restaurant di Denpasar Bali.