Ketemu Kelompok Pengajian dari Indonesia di Burswood Park

Mau Ditraktir Makan 

Seperti biasanya kami hampir setiap hari singgah di tepi Swan River,tepatnya yang lokasinya berada di depan Taman Umum Burswood. 

Sambil menikmati pemandangan alam yang indah kami santap siang disana dengan masakan yang dibawa dari rumah. 

Karena memang disepanjang Swan River tidak ada restoran ataupun Cafe,kecuali kalau ada kegiatan khusus,seperti kemarin ada Senior Day

Baca juga: Kami Antarkan Buku ke Hadapan Sahabat Kompasiana

Dokumentasi pribadi 

Tapi saat kami berdua lagi  menikmati santap siang,tetiba pandangan mata terhenti pada :"Open Restaurant " yang lokasinya persis di Burswood Park. Baru kali ini kami saksikan,ada beberapa buah payung ditempatkan disana dan meja yang sarat dengan aneka ragam masakan . 

Walaupun tidak dapat mendengar suara mereka,tapi feeling saya mengatakan bahwa mereka adalah orang Indonesia. Maka setelah selesai menikmati masakan isteri tercinta, saya datang mendekati "restaurant terbuka dadakan ini" 

Langsung bertanya :"Selamat siang ibu ibu, maaf dari Indonesia ya?"  Eee teryata benar. "Benar pak,kami dari kelompok pengajian ,saya Minah dari Lombok. 

Awalnya saya pikir,ini urusan bisnis kuliner.Tetapi ternyata keliru,karena menurut bu Minah, mereka bukan jualan,melainkan  sebagai ungkapan rasa syukur,karena ada yang melahirkan.

Baca juga: Menyatu dengan Alam adalah Obat Mujarab

Saya diajak makan ,tapi karena baru saja selesai makan,maka saya tolak dengan ucapan terima kasih. "Atau mau coba masakan ayam taliwang pak" kata salah seorang . "Ajak isteri sekalian Pak"  

Tapi karena memang baru saja maka,maka saya ucapkan terima kasih . Karena ditanya mau ini dan itu,saya sampaikan bahwa saya dari Padang dan kami  barusan selesai makan siang,akhirnya saya diberikan jeruk yang sudah dipotong potong. "Mau kerupuk Pak?" , masih ditawari oleh bu Minah. " Oya , maaf nama bapak boleh saya tahu? " "Tentu saja boleh but. Nama saya Effendi " 

  "Kami lagi menunggu undangan kami tiba pak. " kata bu Minah .Saat saya bilang,mau difoto , langsung ramai ramai emak emak ini menjawab:" Ntar dimarahin suami " "Hmm Pak Effendi mau saya fotokan ?"

Saya jawab :"Ntar dimarahin isteri " mereka ketawa semuanya.

Kemudian ,saya pamitan dan kembali ke mobil . 

Dokumentasi pribadi 

Sudah Jarang Bertemu Dengan Komunitas Orang Indonesia

Kalau dulu,sewaktu bu Dewi Agustina Tobing menjadi  pimpinan di KJRI Perth,kami hampir tidak pernah melewatkan berbaga kegiatan yang diselengarakan oleh pihak KJRI dan komunitas orang Indonesia .Tetap sejak bu Dewi pulang karena sudah selesai tugasnya kami tidak pernah lagi dapat undangan di Kjri. 

Termasuk Hari Sumpah Pemuda ,17 Agustusan .Hari Raya Idul Fitri dan Natalan. Tapi sejak pergantian pimpinan dan seluruh staff KJRI,kami sama sekali tidak pernah singgah lagi di KJRI,karena tidak ada yang kenal.  Dan karena saya bukan siapa siapa,tentu saja tidak mungkin saya datang ke KJRI dan memperkenalkan diri,padahal tidak diundang.

Rupanya seluruh Staff KJRI juga sudah tidak lagi bertugas. Sejak saat itu hingga kini,hubungan baik selama ini,terputuslah sudah.Baru kali ini,ketemu dengan komunitas Pengajian yang anggotanya terdiri dari orang orang Indonesia.

Bertemu sesama orang Indonesia diluar negeri,khususnya di Australia,sungguh merupakan hal yang sangat menggembirakan .Apalagi disambut dengan sangat ramah dan santun dari ibu ibu kelompok Pengajian asal dari Indonesia

Tjiptadinata Effendi