Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Inilah Pesan Ramadan yang Saya Dengarkan Sayup-sayup Sampai

10 April 2022   19:14 Diperbarui: 10 April 2022   19:18 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Akbar di Kemayoran/dokumentasi pribadi

"Bila Kamu Kekenyangan  Sedangkan Tetanggamu Kelaparan Maka Kamu ......"

Walaupun saya non Muslim,tapi selalu membuka diri untuk belajar dari siapapun. Merujuk pada peribahasa :"Jangan lihat siapa yang berbicara,tetapi dengarkanlah apa yang dikatakannya" Hal inilah yang saya jadikan pedoman dalam mengarungi hidup ini bersama isteri tercinta. Karena itu,seperti ada tertulis :"Tuntutlah ilmu setinggi tingginya sampai ke Negeri China sekalipun" telah kami lakoni. Bahkan saya juga berguru kepada Dhalai Lama XIV  dan hadir selama dua hari dalam acara audiensi . 

Disisi lain, sewaktu masih tinggal  di Kemayoran, unit apartement yang kami tempati ,lokasinya berseberangan dengan Masjid Akbar. Setiap bulan Suci Ramadan tiba, sayup sayup dengan mata masih tidur tidur ayam,saya masih mendengarkan kotbah yang disampaikan. Satu hal yang tak pernah saya lupakan adalah  kalimat:" Kalau kamu tidak bisa tidur karena kekenyangan,tapi tetanggamu tidak bisa tidur karena kelaparan ,maka kamu ......."  

.Walaupun kalimatnya tidak secara utuh saya tangkap, bahkan tidak dapat menyebutkan ayat ayatnya, tapi intinya yang saya coba pahami adalah :"Ajakan kepedulian terhadap orang miskin,siapapun adanya,termasuk yang berbeda dalam iman.

Tentu saya saya tidak berani lancang,menyebutkan ini dan itu,apalagi menambah atau mengurangi. Yang saya tuliskan adalah sebatas daya ingat saya,karena sudah berlalu bertahun tahun lalu, semasa kami masih tinggal di Mediteranean Boulevard Apartement. Setiap kali bulan suci Ramadan, maka setiap subuh saya mendengarkan kotbah yang sayup sayup sampai ketelinga saya,karena kami tinggal di lantai 27 BL ,yang lokasinya berhadapan dengan Masjid Akbar. Karena itu, dari jendela kamar,hanya dengan menggunakan camera ponsel,saya dapat mengambil gambar masjid Akbar secara sangat jelas.

Pelajaran Yang Saya Petik

Walaupun pesan moral tersebut tidak ditujukan kepada saya pribadi,tapi belajar memetik hikmah dari apa yang baik,tentu tidak  ada salahnya. Dalam hal ini pesan moral yang disampaikan saya maknai secara pribadi untuk selalu hidup bertenggang rasa .Bukan hanya sebatas kata kata,tapi mengaplikasikan hidup berbagi dengan tetangga yang hidup berkekurangan. Karena pesan moral ini sangat merasuk kedalam hidup saya,maka bila ada yang datang minta makan,tidak pernah sekalipun saya tolak. Karena apalah artinya sebungkus nasi bagi kita,sedangkan bagi orang yang kelapraran,sebungkus nasi sungguh sangat berharga

Tulisan ini semata mata,hanya berbagi secuil kisah hidup,bahwa hidup itu sesungguhnya adalah proses pembelajaran diri,tanpa akhir .Dan saya selalu berusaha untuk mengaplikasikan dalam sikap dan perilaku sehari hari. Dalam hal ini,jangan biarkan tetangga ada yang kelaparan,sedangkan kita kekenyangan. Terima kasih bila ada sahabat pembaca yang ikhlas untuk melengkapi kalimat ini

Pelajaran hidup yang sangat berharga sepanjang hayat dan selalu saya tuangkan dalam kehidupan ,yakni :"Hidup bertenggang rasa"

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun