Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Mengapa Panggilan "Romo " Tidak Popular di Padang?

23 Januari 2022   05:23 Diperbarui: 23 Januari 2022   07:43 3214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ket.foto: bersama dengan Pastor Sam Kono dan Pastor Timothy asal dari NTT/Dokumentasi pribadi

Perbedaan Bahasa Yang Perlu Dipahami

Perbedaan arti kata antar negara adalah hal yang biasa terjadi . Sebagai contoh sudah pernah saya tuliskan di Kompasiana  . Yakni di daerah Joondalup ada toko yang bernama :" Baby Bunting "  Kalau di Indonesia dianggap suatu hal yang sangat tidak layak. Tetapi di Australia maksudnya adalah toko yang menjual segala keperluan bayi . Nah kalau ada yang nekad memasang nama tersebut di negeri kita , pasti akan jadi sasaran kemarahan masyarakat. 

Hal yang sama terjadi Beda Bahasa Daerah

Sesungguhnya ,sudah sejak lama ingin saya tuliskan,tapi ada rasa tidak enak hati,menjelaskannya. Tetapi akhirnya saya mengambil keputusan untuk menuliskannya,agar jangan sampai menjadi misteri  sepanjang masa. Tulisan ini ditulis berdasarkan apa yang terjadi semasa saya masih tinggal di Padang .

Sejak saya kecil,panggilan Pastor terhadap Imam Katolik sudah melekat pekat dalam hati setiap orang Katholik,maupun non Katholik. Tidak pernah ada yang menyebut dengan panggilan :"Romo" seperti yang lumrah di daerah lainnya. Karena itu,setiap kali bertemu dengan Pastor yang berasal dari Indonesia dan memperkenalkan diri:"Selamat pagi bapa  dan ibu  eee saya Romo Sam" .Tapi saya dan isteri menyapa dengan :"Wah,ternyata Pastor dari Indonesia ya? Dari NTT ya Pastor ?"  

Perbedaan arti kata,walaupun sama sama berasal dari Indonesia,tapi beda daerah beda pula artinya. Seperti yang sudah pernah saya tuliskan,"tukang cilok" di Jawa berarti orang yang jualan ,tetapi di Sumatera Barat:"Tukang Cilok" artinya " Pencuri" .

Nah,bayangkan bila bercerita :"Ibu saya Tukang Cilok" maka dipastikan semua yang hadir akan berang dan bilang:"anak duharka,masa iya ibunya dibilang tukang cilok?" Ini bukan candaan,tapi memang kenyataannya begitu .

Kembali Kejudul

Mengenai kosa kata:"romo" sesugguhnya saya tidak tega menjelaskan disini,tapi daripada jadi misteri abadi,maka saya hanya memberikan gambaran,tidak to the point.   Begini penjelasanya: 

  •  yang tumbuh dikepala,namanya rambut.
  • yang tumbuh dibawah dagu disebut jenggot
  • yang tumbuh diatas bibir disebut kumis 
  • Yang tumbuh dekat mata disebut "bulu mata"
  • yang tumbuh dalam lubang hidung disebut " bulu hidung" 
  • yang tumbuh didaerah "terlarang" disebut "..........romo " 

Saya tidak tahu,apakah generasi kini,masih tahu akan hal tersebut atau tidak,karena banyak diantara genenasi muda di Padang,yang tidak paham lagi bahasa Padang. Semoga menjadi jelas,mengapa saya dan isteri  tidak akan pernah memanggil seorang Pastor dengan sebutan :"romo" seumur hidup saya. Warga Sumatera Barat,baik yang bergama Katholik,maupun non Katholik,tidak pernah memanggil seorang Imam Katholik dengan sebutan Romo,melainkan :"Pastor"

Kalau di Australia ,seorang Pastor dipanggil "father" walaupun seusia cucu kami. Jadi hanya sebagai panggilan kehormatan,karena posisi sebagai pemimpin umat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun