Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Antara Pohon Terlarang dan Pohon Kematian (Bukan Fiksi)

21 November 2021   20:12 Diperbarui: 22 November 2021   04:37 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: nationalgeographic.co.id

Pohon Terlarang Bukan Hanya Ada di Taman Firdaus 

Dalam Kitab Perjanjian Lama sejak dari masih duduk di bangku SD sudah diceritakan tentang adanya Pohon Larangan. Tapi tentu tulisan ini bukan hendak membahas tentang Kitab Perjanjian Lama, melainkan mengulas tentang tulisan yang diberitakan oleh Ge National Georaphic.

Bahkan di Amerika dan di Karibia terdapat Pohon Kematian. Dalam tulisan tersebut dikisahkan bahwa  2 orang turis yang lagi berada di Karibia, entah karena lapar atau hanya karena iseng sewaktu mendapakan buah yang mirip apel terjatuh dari pohonnya merasa tergoda untuk mencicipinya. 

gambar:national.geographic.co.id
gambar:national.geographic.co.id
Tetapi bayangan akan menikmati sensasi makan buah apel gratis dicuaca panas didaerah tropis tersebut malahan berbalik menjadi kaget Karena kerongkongan terasa tersekat dan susah bernafas. 

Padahal disana sudah ada tulisan dengan huruf mencolok yang isinya memperingati agar jangan menyentuh apalagi memakan buah pohon kematian yang bernama Manchineel ini. 

Nah, entah tidak memang tidak melihat larangan tersebut ataukah tidak tahu bahwa yang dimaksudkan adalah buah yang mirip apel tersebut sehingga kedua orang turis tersebut nekad mencicipinya. Tidak dituliskan bagaimana nasib keduanya.

Sumber https://nationalgeographic.grid.id/

ket.foto: sewaktu kami melakukan olahraga lintas alam di NSW/dokumentasi pribadi
ket.foto: sewaktu kami melakukan olahraga lintas alam di NSW/dokumentasi pribadi
Di Australia Juga Ada Tanaman Beracun 

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi

Karena kami berdua termasuk yang hobi melalukan olahraga lintas alam, makan tentu saja kami membekali diri dengan pengetahuan tentang hal hal yang perlu di perhatikan agar selamat dalam perjalanan. Jangan sampai niat hati mau bersenang senang malahan pulangnya dilarikan ambulance ke IGD.

Olahraga lintas alam ini sesungguhnya merupakan kesempatan untuk latih diri. Bukan hanya sebatas menyehatkan tubuh, tapi sekaligus melatih sikap mental menghadapi tantangan alam yang cukup berat dan terkadang berbahaya.

Dengan membiasakan diri untuk keluar dari zona aman dan nyaman dan melakukan olahraga lintas alam, maka secara tidak langsung kita sudah mencegah terjadinya penuaan dini. 

Karena melalui olahraga lintas alam tidak hanya phsik yang terlatih tapi sekaligus sikap mental. Tentu saja kewaspadaan tetap diperlukan, apalagi mengingat usia kami berdua sudah akan memasuki angka 80 tahun. 

dokumentasi Pribadi
dokumentasi Pribadi
Antara lain :
  • Bawalah Kotak P3K yang ringan
  • Jangan berangkat sendirian
  • Jangan bawa beban yang tidak perlu
  • Gunakan sepatu yang layak untuk lintas alam
  • Pakai celana panjang dan baju lengan panjang
  • Atau  jaket tipis, untuk hindari  duri dan gigitan binatang berbisa
  • Bawalah sebotol minuman yang bisa dikantongi atau disandang
  • Kedua belah tangan harus bebas,agar bila tergelincir dapat segera mencari pegangan
  • Jangan sentuh dedaunan dan tumbuhan yang tidak dikenal karena ada yang mengandung racun mematikan
  • Hutan disini tidak ada binatang buas, tapi jangan lupa ada laba-laba yang sengatannya mematikan
  • Dimusim panas, ular sering keluar dari sarangnya
  • Hindari  melakukan aksi seperti melompat dari batu ke batu, karena sangat berbahaya

Kami bersyukur hingga saat ini kami masih melakukan akitivitas secara mandiri termasuk perjalanan untuk menempuh jarak sekitar 4 hingga 5  jam perjalanan.  Merawat sikap mental tak kalah pentingnya dibandingkan dengan merawat phisik .

Bila diri kita sehat lahir dan batin, maka kita akan dapat menikmati hidup secara maksimal. Menikmati makanan dan minuman tanpa sekat tapi tentu saja kami selalu mawas diri mengingat usia kami sudah mendekati angka 80 tahun

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun